Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Siaran Pers SBY Mengancam Abraham Samad

5 Februari 2012   10:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 5006 14

Menarik sekali menyimak apa yang disampaikan Yudhoyono dalam Siaran Persnya selaku Dewan Pembina Partai Demokrat sore hari ini (5/2/2012). Sebuah upaya yang dilakukan jajaran petinggi demokrat untuk “bersih-bersih” agar elektabilitas Partai Demokrat kembali naik karena sebagaimana diketahui kepercayaan public terhadap Partai demokrat delapan bulan terakhir ini mengalami penururunan drastis.

Beberapa point penting yang disampaikan SBY dengan tujuan “tertentu” pastinya, misal SBY menyampaikan sebuah penekanan jika polemic yang terjadi di Partai Demokrat lebih kepada ulah dari sejumlah oknum saja, bukan dari bagian tekad Partai Demokrat. Ini tentunya dalam rangka menggirin opini di media bahwa apa yang terjadi di Demokrat bukan hanya Demokrat saja melainkan terjadi pula di Partai lainnya, dengan menyatakan ini SBY mencoba menggiring opini Publik agar menerima kondisi ini hanya sebagai bentuk dinamika politik, jikapun ternyata ada skandal hukum itu dipastikan hanyalah ulah Oknum. Sehingga nanti masyarakat memiliki pemikiran apa yang terjadi di Demokrat saat ini adalah “Hanya Ulah Oknum”.

Kemudian SBY mencoba menggiring opini public agar tetap percaya pada Partai Demokrat dengan bentuk pernyataan bahwa “Tidak ada Polemik dan Intrik antara Pengurus DPP dengan Dewan Pembina Partai Demokrat”. Ini merupakan bagian dari Politik Pencitraan dengan tujuan Kepercayaan Publik kembali pada Partai Demokrat.

Hal yang paling menarik untuk diperhatikan adalah dalam Siaran Pers SBY ini terkesan “Mengancam” Abraham Samad dalam statusnya sebagai Ketua KPK. Dimana pernyataan SBY dilihat dari bahwa “Tidak Ada Penonaktifan Ketua Umum DPP Partai Demokrat hingga hari ini karena status hukum Anas Urbaningrum belum jelas, kecuali jika KPK memutuskan lain dikemudian hari”. Sebuah pesan yang halus dari SBY kepada Abraham Samad yaitu “Tolong jangan tetapkan Anas sebagai tersangka”.

Anda boleh berpendapat berbeda, tetapi ini adalah politik. Semua kemungkinan itu bisa terjadi, dari sebuah sindiran, pernyataan langsung atau pesan dari lirikan mata sekalipun mengandung makna yang macam-macam.

Kita bersyukur Abraham Samad telah "memenuhi" janjinya yang dia lontarkan saat mengikuti proses fit and proper test di DPR untuk menuntaskan permasalahan Korupsi di Indonesia. Setelah Nazarudin, Miranda Gultom, Angelina Sondakh, kita berharap KPK berani menetapkan keputusan spektakuler dengan menangkap Anas Urbaningrum dan Andy Malaranggeng karena sudah disebut-sebut Nazarudin dalam BAP nya.

Diharapkan dengan pernyataan SBY terkait Anas dan KPK ini tidak mempengaruhi penyeledikan KPK terhadap kasus Wisma Atlet. SBY dari dulu memang senang menggunakan kata “ Sindiran”, kata-kata bersayap yang multi makna. Ini yang harus di perhatikan oleh Rakyat Indonesia.

Kuatkah Abraham Samad untuk mengumumkan tersangka selanjutnya? Sedangkn untuk Miranda Gultom dan Angie saja seperti memiliki rasa “takut” untuk menyampaikannya? Semuanya tergantung Abraham Samad. Terpengaruhkan Abdraham Samad dengan “Ancaman” SBY ini? kita lihat saja Sinetron Wisma Atlet ini.

Bandung, 5 Februari 2012

Adi Supriadi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun