Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Lima Presiden Indonesia Khianati Pancasila

28 September 2011   17:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:31 3827 24
[caption id="attachment_133868" align="aligncenter" width="620" caption="Pancasila from www.nasional.kompas.com"][/caption]

Beberapa hari lagi kita akan memperingati hari kesaktian Pancasila tepatnya 1 oktober 2011 mendatang, berkah dari peringatan kesaktian Pancasila ini terjadi pada tahun 1996 dan 1997 dimana saat itulah awal saya menulis karya  ilmiah untuk dilombakan dalam sayembara menulis Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Nasional, tahun-tahun Indah semasa di SMU dulu. Baiklah, saya tidak akan bercerita tentang nostalgia hari kesaktian pancasila semasa SMU kali ini, tetapi saya akan mencoba sedikit menguraikan tentang pengkhiatanan Pancasila. Momentum 30 September adalah momentum kesaktian setelah dikhianati oleh Gerakan 30 S/PKI.

Pertanyaanya adalah apakah hanya PKI yang berkhianat pada Pancasila? saya berani mengatakan tidak, karena 5 Presiden Indonesia yang mengaku Pancasilais justru mengkhianati Pancasila, mengapa bukan 6 Presiden? Karena ada satu-satunya Presiden tidak berkhianat menurut saya, yaitu BJ HABIBIE. BJ Habibie hanya meneruskan kepemimpinan Soeharto, sebutlah masa transisi kepemimpinan bukan dari hasil pemilihan baik DPR/MPR ataupun pemilihan langsung rakyat Indonesia, jadi tidak masuk dalam katagori yang saya maksud dalam tulisan ini.

Lima Presiden yang memiliki katagori sama yaitu TERPILIH baik secara perwakilan DPR/MPR ataupun secara langsung oleh Rakyat Indonesia, hingga hari ini hanya ada 5 Presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kita akan sedikit urai satu persatu, Soekarno sebagai Presiden yang pertama berkhianat pada Sila ke-4 dari Pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Sila ke-4 ini membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia dan ini yang dikhianati Soekarno, faktanya adalah Soekarno menerapkan Sila ke-4 ini dengan defenisinya sendiri sehingga lahirlah Demokrasi Terpimpin, dengan konsep ini Soekarno menjadi seorang diktator; lengkap de­ngan macam-macam adjektif se­perti: dia melin­dungi PKI, Kejangkitan megalomania, Soekarno tidak mengurus ekonomi, dan pada akhirnya ketika ada proklamir Soekarno ingin menjadi Presiden seumur hidup membuat gerah sekelompok orang sehingga menumbangkannya, siapa orangnya, saya yakin Pembaca semua sudah pada tahu, itu pengkhiatan terbesar Soekarno, Sila ke-4 yang menyatakan bahwa sistem pemerintahan kita dibangun atas dasar keterwakilan dan musyawarah bukan diktatorisme, jika diurai lebih lanjut bisa dikumpulkan dalam sebuah buku, maka saya memberikan garis besar pengkhiantan Soekarno diatas.

Kemudian Presiden Soeharto, Soeharto telah mengkhianati Sila Ke-2 dari Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”, ini yang terbesar pengkhianatannya selain pengkhianatan lainnnya, Soeharto telah “menikam” Soekarno dari belakang, memanipulasi sejarah dan mematikan demokrasi, menggiring ABRI, POLRI dan PNS untuk memilih Golkar, melindungi Bob Hasan sang Raja Hutan. Pengkhianatan terbesar dari sila ke-2 ini adalah HAM terpasung di Republik ini. Kejahatan terhadap kemanusiaan terjadi sangat nyata dimasa Soeharto, atktivis Kampus, Aktivis Dakwah ditangkap dan dipenjarakan dengan dasar Undang-Undang. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme adalah kejahatan kemanusiaan Soeharto lainnya. Pembunuhan massal 1965, Penembakan misterius, kerusuhan 13-14 Mei, Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh, Talang Sari, Tanjung Priok, Kasus 27 Juli, Trisakti 12 Mei 1998, Papua, Maluku dan yang lainnya.

Sila ke-2 berlanjut dikhianati, rasa kemanusiaan telah hilang, gizi buruk bangsa didaerah karena Soeharto adalah Presiden terkorup di Dunia dengan kekayaan 35 Dollar Amerika Serikat demikian PBB dalam laporannya.

Kemudian kita lanjutkan pada Presiden ke-3 yaitu Abdurahman Wahid (Gusdur) yang telah berkhianat terhadap sila Pertama dari Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, dimana letak pengkhianatan Gusdur, kita lihat faktanya : Gusdur secara terang-terangan “memaki” Al-Qur’an yang notabene kitab sucinya sebagai seorang Muslim dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Gusdur mengatakan Al-Qur’an adalah Kitab Suci Paling Porno di dunia, pengkhianatan lainnya adalah Gusdur telah melegalisasi dan sekaligus menjadi pejuang Liberalisme Sekuler yang notabene sangat bertentangan dengan hakikat “Ketuhanan Yang Maha Esa”, menjalin kerjasama dengan Zionis sedangkan Zionis itu sendiri sangat bertentangan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa dan masih banyak lagi lainnya termasuk didalamnya membela Ahmadiyah yang sudah nyata menodai kesucian agama dengan hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa.

Selain itupula Gusdur mengkampanyekan untuk mengganti Assalamualaikum menjadi Selamat Siang, menolak RUU Antipornografi, menyerukan lembaga MUI dibubarkan, dan membela goyang ngebor Inul Daratista, kesemua itu bertentangan dengan Keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi darah daging bansa tercinta ini.

Kita lanjutkan ke Presiden Megawati, Megawati sudah berkhianat pada Sila ke-5 dari Pancasila, yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia “, pengkhianatan sila ke-5 ini pula sekaligus mengkhianiati jargon Megawati membela “Wong Cilik” , apa saja bentuk pengkhianatan Megawati? Bentuk ketidak adilan megawati adalah dengan menjual LNG Unggul ke Cina dengan sangat murah, menjual Indosat ke perusahaan yang dikelola Zionis di Singapura, membebaskan Akbar Tanjung dari kasus korupsi 45 Milyar, mengkorupsi uang rakyat hingga ada yang memperkirakan kepemimpiannya yang hanya beberapa tahun itu membuat hartanya hampir sama dengan kekayaan Soeharto (balas dendam), menjadikan Preman-Preman menjadi anggota DPR dan Pejabat Pemerintahan dan akhirnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terkhianati lebih nyata saat Kemiskinan dan Pengangguran Rakyat meningkat tajam, menaikan BBM semaunya saja, terbunuhnyatokoh HAM Munir 7 september 2004, dan terrorisme berupa ledakan Bom mulai marak sejak pemerintahan Megawati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun