Ada sebuah fenomena yang mengkhawatirkan saat ini, begitu banyak orang lebih terpesona dan tekagum-kagum dengan petikan kata-kata orang “bijak”, misalnya “blab la blab la……….(Mario Teguh) atau “Bla Bla Bla Bla…….(Andrie Wongso) atau “Bla…Bla…Bla…Bla…(Tung Desem Waringin), Saya pernah membuat kata-kata indah nan bijak di Facebook saya, misalnya “Bla…Bla…Bla….(Adi Supriadi), begitu banyak orang yang suka bahkan membagikan kata-kata itu. Mungkin ada pertanyaan, “So What Ghitu loh?”, Sebenarnya tidak ada yang salah dari fenomena ini hanya saja saat ini orang lebih mengagungkan kata-kata yang disusun indah nan bijak oleh manusia ketimbang membaca dan mengamalkan Kitab Suci yang ALLAH turunkan, misalnya Al-Qur’an. Padahal Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber kata bijak dan sumber dari segala sumber hukum yang Allah turunkan untuk kehidupan manusia.
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang menemukan Umar Bin Khattab RA. Sedang membaca Kitab Taurat, saat itu Rasulullah SAW bertanya “Apa Yang sedang Kau Baca Wahai Sahabatku?”. “Aku Sedang membaca Kitab Taurat ya Rasulullah?” Jawab Umar meneruskan bacaanya. “Wahai Sahabatku, Kenapa Kau Tidak Membaca Al-Qur’an?” Tanya Rasulullah SAW lagi. “Ini kan Kitab Suci juga ya Rasulullah” Jawab Umar Bin Khattab menutup Kitab Taurat yang dibacanya. “Ya Umar, Sahabatku. Dengarkanlah, Apapun yang ada dalam Kitab Taurat itu dan Kitab-Kitab lainnya yang dibawa para Nabi sudah ada semua dalam Al-Qur’an, Jika Musa AS masih hidup hari ini maka Dia pun akan membaca Al-Qur’an” Rasulullah memberikan nasehatnya pada Sahabat yang dicintainya ini. Umar beristigfar dan memohon ampun atas segala khilafnya kepada ALLAH Swt.
Dalam QS. Thoha ayat 124-126 Allah menjelaskan “