Bekasi - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengatakan bahwa Islam sangat mencintai perdamaian, persaudaraan, keadilan , akhlak yang baik, kasih sayang dan budi pekerti. Islam membantu dhuafa, fakir miskin melalui zakat infaq dan shadaqoh.
“Itulah nilai ajaran Islam yang agung dan luhur, kehidupan yang penuh modernitas serta pengetahuan dan teknologi,” tutur SBY ketika meresmikan sarana dan prasarana Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) di Desa Setia Mekar, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat hari ini (27/8).
Untuk itu Jihad dalam Islam harus dipahami dengan benar oleh semua kalangan, sehingga Jihad tidak disalah gunakan oleh kelompok-kelompok yang membuat makar baik dari kalangan Islam maupun diluar Islam.
Ulama dan tokoh Islam harus berjuang pro aktif untuk meluruskan persepsi yang salah terhadap Islam, baik di tingkat Organisasi Konferensi Islam (OKI) terlebih di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
““Umat Islam atau Dunia Islam harus terus menjalin, berdialog dengan semua pihak yang salah mempersepsikan islam,”terangnya.
Persepsi yang salah terhadap ini harus diluruskan, islam harus mendapatkan keadilan, dan tentunya dengan cara yang cerdas dan intelektual sehingga tidak muncul masalah baru. Menurut Presiden ketidakadilan yang masih berlangsung ditingkat dunia membuat umat islam dan beberapa kalangan umat lain mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
“Termasuk penderitaan seperti kemiskinan kesenjangan dan lain yang masih dirsakan umat islam di seluruh dunia hingga hari ini,”terangnya.
Ketidak adilan yang muncul itu akibat dari persepsi yang tidak benar dari sebagian kalangan terhadap umat islam. Mereka sering kali mudah menyimpulkan bahwa islam adalah agama yang menyebarkan kekerasan. Ini mengakibatkan berjangkitnya penyakit Islamofobia.
Bandung , 27 Juni 2011
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)