JIKA kita goggling dengan kata kunci “2012 the end of the world” akan ada sekitar 700.000 hits untuk dibaca. Bahkan saat ini lebih dari 6500 video telah diposting di YouTube. Ribuan buku juga menulis mengenai hal itu, mengikuti sukses buku Daniel Pinchbeck: “2012: The Return of Quetzalcoatl,” yang terjual ribuan kopi tiap bulannya semenjak dirilis bulan Mei lalu. 21 Desember 2012, diramalkan akan terjadi bencana besar di tanggal 21 Desember 2012 itu?
Ada yang mengatakan pembalikan titik magnet bumi, utara menjadi selatan, kemudian matahari terbit dari barat, yang memicu bencana alam di seluruh dunia. Ada juga yang mengatakan bahwa tanggal tersebut adalah tanggal kebangkitan spiritual seluruh dunia. Sedangkan di berbagai kelompok dari Amerika, Kanada dan Eropa, para pengikut sekte apokaliptis (kiamat) dan beberapa individu mengatakan bahwa pada tanggal 21 Desember 2012 adalah hari terakhir dunia ini. Mereka yang percaya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012, mendasarkan kepercayaan mereka pada kalender yang dibuat oleh suku Maya, yang ditemukan di reruntuhan di Mexico. Kebudayaan kuno ini dikenal atas kemampuannya di ilmu matematika dan astronomi. Masyarakat Maya Kuno, yang dikenal maju ilmu matematika dan astronominya, mengikuti “perhitungan panjang” kalender yang mencapai 5,126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012. Mereka yang percaya juga mengatakan adanya hubungan lain selain antara kalender maya dan kehancuran yang akan datang. Matahari akan terhubung lurus dengan pusat Tata Surya pertama kalinya semenjak 26000 tahun yang lalu, yang menandai puncak musim dingin. Beberapa orang mengatakan hal ini akan mempengaruhi aliran energi ke bumi, atau karena adanya sunspot dan sunflare yang jumlahnya membengkak, menyebabkan adanya efek terhadap medan magnet bumi
Sikap Ummat Islam Seharusnya
Terlepas apa yang akan terjadi pada tahun 2012 mendatang, bukan menjadi urusan kita karena semua yang belum terjadi merupakan urusan Tuhan, termasuk di dalamnya urusan jodoh, rezeki dan maut merupakan urusan Tuhan. Terlalu besar jika manusia ikut mengurusnya, coba kita tanya apakah Tuhan meminta kita mencari jodoh atau meminta kita mempersiapkan diri untuk datangnya jodoh? Maka oang-orang yang beriman menjawab kita diminta mempersiapkan diri untuk datangnya jodoh, karena jika jodoh dicari-cari dan kita mengurus itu terlalu jauh, maka akan tidak sesuai dengan syariat Allah dalam mendapatkan jodoh. Tidaklah heran jika kasus pacaran berakhir dengan Married By Accident (MBA) paling sering terjadi di lingkungan kita. Kemudian jika kita ditanya apakah Tuhan memerintahkan kita untuk mencari rezeki atau justru meminta kita untuk mempersiapkan diri untuk datangnya rezeki? Maka jawaban kita yang benar adalah bahwa Tuhan meminta kita mempersiapkan diri untuk datangnya rezeki, karena dengan mempersiapkan diri untuk datangnya rezeki, maka kita akan mampu mencari nafkah, mempersiapkan diri untuk menyambut rezeki itu bermakna kita mempelajari keahlian tertentu kemudian dengan keahlian yang kita miliki maka rezeki akan menghampiri kita, berbeda dengan jika mencari-cari rezeki tanpa keahlian, yang terjadi adalah mendapatkan harta dan uang dengan cara yang tidak halal
Dan yang terakhir apakah Tuhan kita memerintahkan kita untuk mempersiapkan diri untuk datangnya kematian atau mencari kematian, maka jawaban orang-orang yang beriman adalah Tuhan memerintahkan kita untuk mempersiapkan diri untuk datangnya kematian. Dengan demikian maka kita akan rajin beribadah, hidup dengan benar di dunia dengan menaati syariat syariat Tuhan, Untuk ketiga hal diatas baik jodoh, rezeki dan maut. Soal kiamat pun sama, saat Rasulullah SAW ditanya oleh para sahabat “kapan ya Rasulullah kiamat itu” jawaban Rasulullah bahwa hanya Allah yang tahu tepatnya dan justru Rasul bertanya “apa yang sudah kamu persiapkan untuk datangnya kiamat?” Mengapa Rasulullah SAW bertanya demikian, karena kiamat itu kepastian, keniscayaan yang perlu ditanyakan pada diri kita masing-masing adalah “sudahkah kita menuju Tuhan hari ini? Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan matang menyambut kiamat tersebut?”
Bersegeralah Menuju Tuhan
Di beberapa ayat dalam Al Qur’an Allah mengingatkan kita "Fa ayna tadzhabuun" "Maka kemanakah kamu akan pergi" (QS At Takwiir 81:26) atau Innii dzaahibun ilaa Robbii "Sesungguhnya aku hendak pergi kepada Tuhanku" (QS Ash Shaffaat 37:99), "Fafirruuu ilalloohi" "Maka berlarilah kamu kepada Allah" (QS Adz Dzaariyaat 51:50) dan "Wa `ajiltu ilaika Robbii litardhoo" "Dan aku bersegera datang kepadaMu, Ya Tuhanku, supaya Engkau ridha" (QS Thaahaa 20:84)Seringkali kita merasa enggan atau kurang tertarik untuk membicarakan atau bahkan membaca hal-hal yang terkait dengan kembali kejalan-Nya, mungkin karena ketakutan kita akan mengetahui kondisi dan rahasia permasalahan hati kita yang sebenarnya, atau mungkin malas untuk mendiskusikannya karena dirasakan kurang menarik. Disini penulis ingin membagikan apa yang saja yang merupakan hasil penulis merasakan, memikirkan, dan merenungkan taubat. Dalam bahasa `Arab dimaknai dengan kata taubat. Jika dikatakan taubat kepada Allah swt berarti pulang dan kembali ke haribaan-Nya serta tetap di jalan- Nya. Berbicara taubat, maka perlu diperhatikan pula hal lain yang erat kaitannya, bahkan senantiasa identik dan saling bertalian, yaitu istighfar. Istighfar berarti meminta ampunan, menghapus dosa dan menghilangkan bekasnya. Istighfar kepada Allah swt berarti meminta ampunan dan penghapusan dosa serta menghilangkan atau menghindarkan akibat-akibat dosa kepada Allah swt.
Mengapa Perlu Bertaubat?
Pertanyaan berikutnya adalah apa untungnya jika bertaubat? Apa ruginya jika tidak bertaubat? Mengapa perlu? Apa yang menarik dari bertaubat? Dan segudang pertanyaan lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis hanya mencoba mengulas sedikit saja hal-hal yang sering didiskusikan seputar taubat. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang dimuliakan dan dilebihkan derajatnya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia secara umum mempunyai 2 bagian, yaitu jasad, dan ruh. Jika kita mengingat kembali proses penciptaan manusia pertama - Nabi Adam as, Allah swt menciptakan dari unsur tanah, dan memperbagus bentuknya, lalu barulah Allah swt memasukkan ruh ke dalam jasad. Allah swt berfirman: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:'Sesungguh nya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya'" (QS Shaad 38:71-72).
Karena itu perlu direnungkan bahwa sebenarnya secara fitrah, manusia mempunyai bagian yang berasal dari Allah swt, dan selalu membutuhkan berhubungan dengan Allah swt, dan ingin selalu kembali kepada Allah swt (mudik kepada Allah swt). Yang secara singkat dapat dikatakan merupakan perwujudan dari makna taubat kepada Allah swt. Dan karena ruh inilah pula, Allah swt memuliakan Nabi Adam as, karena para malaikat diperintahkan bersujud kepada Nabi Adam as setelah ruh beliau dimasukkan ke dalam jasadnya. Marilah kita renungkan hal ini secara mendalam. **
*) Pernah dimuat di Pontianakpost Pada 9 November 2009