mungkin ini bertanda di-alam ini bukan kita menemukan yang sama, tapi menemukan yang berbeda untuk disatukan dalam keselarasian yang menganduang kesabaran untuk menemukan kebenaran yang paling kecil untuk saling menghargai satu dan yang lain. seperti ungkapan chairil anwar keramayan punya banyak cerita, tapi kesunyian punya banyak rahasia. banyak kenyataan yang harus ditelusuri dalam heningan kemanusian untuk menemukan singfoni gerak yang menyeluruh tanpa batas untuk memahami kehidupan. ya, belajar adalah modal untuk meraih mimpi dan harapan untuk dilelusuri makna dan kalimat manusia, semua tak ada kata menyerah untuk meraihnya.
mana-kala sejarah manusia adalah cermin terdahap sekat-sekat yang tak pernah habis untuk direnugkan, menggali lautan sebagi metafora untuk menuliskan riwarat pada sejarah manusia yang dikenal maupun yang tak dikenal. semua ini adalah demi perubahan pada diri yang satu. bukan pada keramayan yang di-pahami satu persatu, alangkah bijaknya kata-kata tagore, hidup ini membuat saya bingung bahwa aku benar-benar ada, mungkin ini landasan yang paling fundamental bagi saya sebagai manusia, yang terus mencari hidup ini. apakah saya berjarak sebagai manusia atau-pun menjauh sebagai kekuataan untuk menginggat tulisan tuhan. merenung, menyendiri, memahami, mengerti, sebagai sebab pada transformasi pada akibat yang lebih baik.
sedikit cerita dari sang guru, dua minggun yang lalu aku bersama empat orang, bisa dikatakan mereka adalah guru saya, kami duduk dan bercerita tentang perjalan kehidupan yang pernah mereka alami, pada satu titik saya sempat menagkap ungkpan mereka, mereka berkata begini, adik : jangan berharap mendaptkan kebahagian jikalau penderitaan belum engakau laksanakan, saya mencoba merenungnya pada akhirnya saya berkesimpulan kurang lebih seperti ini, sejauh ini kita hanya mengatakan dengan konsep bahwa penderitaan, penindasan, kemiskinan,dengan tanda kutip adalah konsep dengan paham defenisinya. secara aktual kita belum memasukinya mungkin membenarkanya secara intektual saya. perasaan kita berbeda dengan perasaan orang yang mengalami penderitaan, penindasan, kemiskinan, karna kita belum masuk pada kehidupan mereka. mugkin itulah serita singkat saya dengan mereka semoga ini menjadi harapan untuk menelusuri makna dibalik mata yang terbalik dan mendalam. moga
entahlah ku-ingin bercerita dalam tulisan :
jogjakarta. 5-juli-2012.
m.teguh