Inisiatif ini bermula dari kebutuhan untuk mengembangkan kampung wisata ini tidak hanya sebagai tempat kunjungan fisik, tapi juga sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pengalaman digital. "Dengan adanya MOOC, pengunjung kini dapat mengakses berbagai kursus yang berkaitan dengan proses pengolahan susu, keberlanjutan, dan manajemen agrowisata" tegas Abdul Rahman Prasetyo.
Kursus-kursus ini dirancang oleh para ahli di bidangnya dan disajikan dalam format yang menarik dan mudah diakses. Peserta dapat belajar tentang berbagai aspek pengolahan susu, mulai dari pemerahan, pengolahan, hingga pemasaran produk susu. Selain itu, kursus juga mencakup topik tentang keberlanjutan dan praktik-praktik ramah lingkungan dalam pengelolaan usaha susu.
"Salah satu keunggulan MOOC ini adalah kemampuannya dalam memberikan pengalaman yang interaktif. Peserta tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga dapat berpartisipasi dalam diskusi online, workshop virtual, dan bahkan kunjungan lapangan virtual ke Kampung Wisata Pengolahan Susu Samar" jelas Abdul Rahman Prasetyo. Hal ini membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang industri susu dan potensinya sebagai sektor wisata.
Kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal. Dengan memberikan mereka akses ke pengetahuan dan keterampilan baru, diharapkan mereka dapat meningkatkan kualitas produksi susu dan mengembangkan usaha mereka sendiri. Ini tidak hanya membantu perekonomian lokal, tetapi juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana pengembangan wisata berkelanjutan dapat berdampak positif pada komunitas.
Kampung Wisata Pengolahan Susu Samar, dengan pendekatan digitalnya, kini tidak hanya menjadi destinasi wisata yang unik, tetapi juga pusat pembelajaran dan inovasi. Program ini membuka peluang baru bagi siapa saja yang tertarik untuk belajar lebih dalam tentang dunia pengolahan susu dan agrowisata berkelanjutan.