Nah, di bulan Syawal setelah berkunjung dan bersilaturahmi kepada sanak saudara, sebagian remaja pasti mendapatkan THR atau tunjangan hari raya dari saudaranya, segingga tak sedikit jika di bulan Syawal setelah lebaran ini  banyak yang melangsungkan pendakian. Intinya, lebaran Syawal ini juga bisa dinikmati sebagai hiburan dan liburan.
Setelah Libur lebaran, di bulan Syawal juga ada momen yang tak sedikit remaja sekarang mengalaminya yaitu kembali ke pondok pesantren bagi yang menuntut ilmu di pesantren. Semakin berkembangnya zaman, ternyata semakin banyak juga yang memilih menuntut ilmu di pesantren, karena pesantren sekarang tak kalah keren dan tak kalah hebat dari sekolah-sekolah pada umumnya. Ada pesantren modern yang mengkolaborasikan antara ilmu umum dan ilmu agama, ada pesantren yang kesehariannya harus berbicara menggunakan 3 bahasa (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab), dan banyak juga pesantren salaf yang sekarang juga mempunyai tingkatan sekolah dalam lembaganya. Â
Pondok pesantren sekarang juga tak bingung akan fasilitas. bahkan sudah banyak pesantren yang memiliki media pondoknya sendiri dan yang mengelola juga santri-santrinya sendiri.
Momen balik pondok atau biasa disebut balpon tahun ini memang lebih seru daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya media pondok inilah banyak konten-konten persuasif yang juga menghibur para santri. Banyak sekali santri-santri dan pesantren yang mengikuti trend sehingga sempat fyp di media sosial. Hal ini juga menguntungkan bagi kalangan pesantren karena bisa menjaga eksistensi seorang santri dan sebuah pesantren.
Balik Pondok setelah libur lebaran pun banyak versinya, tergantung dari kebijakan pengasuh dan yayasannya masing-masing pesantren. Ada yang 8 Syawal, 10 Syawal, 15 Syawal, 17 Syawal, 20 Syawal, 21 Syawal, 25 Syawal sampai 27 Syawal. Namun sebagian besar pesantren menjadwalkan kembali ke pondok pada 15 Syawal. Tak jarang juga di tempatkan pada hari Rabu atau hari Jum'at, karena menurut sebagian besar ulama, dua hari tersebut merupakan hari yang baik untuk memulai sesuatu, apalagi menuntut Ilmu.
Adanya media pondok ini berhasil meramaikan media sosial di kalangan santri. Tak hanya internal media, namun perorangan pun tak sedikit yang membuat konten sebelum kembalinya ke pesantren. Seperti hal nya konten pada akun tiktok @Sabda Media dengan latar belakang langit biru yang cerah bertuliskan "Stop scrolling, saatnya packing, pesantren is calling". Postingan dengan jumlah like 230,9 ribu ini mengundang 6447 komentar dari netizen, baik yang kalangan santri maupun bukan, disimpan sebanyak 27,7 ribu dan diteruskan sebanyak 33,3 ribu kali.
Ada juga konten dari sebuah media pondok yang isinya tulisan "Sesok wayahe balik pondok bolo..!!!Telat 1 hari, 1 unit pajero hohoo!!!" jika diartikan dalam Bahasa Indonesia yaitu; besok waktunya kembali ke pondok teman.!! telat 1 hari, 1 unit pajero!! eitt tapi jangan salah guys, hukuman itu untuk menambah semangat semata, tidak serta merta telat satu hari denda satu unit pajero, konten dan istilah tersebut hanya untuk menggenjot kedisiplinan para santri. Namun, untuk para santri yang telat tanpa keterangan tetap dikenai denda, pada umumnya denda itu adalah satu karung semen, dan itu juga untuk keperluan pondok juga.