Aku menatap lamat-lamat mentari yang mulai meninggalkan peraduannya. Bersatu dengan horizontal keemasan yang menghias nabastala. Ada satu titik disana, satu titik yang membawa pikiranku terbang menjamah masa lalu. Aku ingat sekarang. Ah, Agis. Sudah empat tahun berlalu sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Mengingatnya, mengingatkanku betapa bodohnya aku dulu.
KEMBALI KE ARTIKEL