Hai, perkenalkan saya Dimas Pujianto, lahir 21 Januari 1992 dan saya adalah seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di salah satu universitas negeri di Bandung, Jawa Barat. Mengapa saya mengangkat tulisan tentang toilet? Karena, ada yang mengatakan bahwa kebersihan seseorang atau sebuah rumah ataupun sebuah gedung itu, tercermin dari kamar mandi, wc, atau toiletnya. Memang benar perkataan itu, karena memang kita setiap pagi jika ingin memulai aktivitas kita pasti di mulai dari kamar mandi atau toilet. Saya akan membicarakan tentang keadaan toilet-toilet di kampus saya dengan membandingkannya dengan sekolah pascasarjana yang dimiliki oleh kampus saya juga. Nah, lalu apa yang dimaksud dengan simbol ">" dan "<", ya maksudnya semakin besar (>) biaya masuk berarti semakin bagus toiletnya dan semakin kecil atau nominal biaya masuknya kecil (<) berarti keadaan toiletnya ya seadanya. Mungkin di sini saya agak terkesan tidak adil karena hanya fokus kepada keadaan di fakultas saya, tapi memang keadaannya seperti itu. Saya mahasiswa S1, dan setiap saya pergi ke toilet di fakultas saya, keadaannya sungguh memprihatinkan. Kotor, bau, banyak noda "aneh", dan sangat tidak nyaman. Itu ada di toilet pria, ya mungkin itu ciri khas toilet pria jika dibandingkan dengan toilet wanita yang lumayan bersih, tapi apa harus mempertahankan "ciri khas" itu? Terkadang, jika tidak mau dibilang sering, juga air tidak keluar alias tidak ada. Hal yang membingungkan buat saya adalah, saya sering sekali "mampir" ke sekolah pasca sarjana di kampus saya, ya memang sih hanya untuk "menumpang" ke toiletnya jika saya dan teman saya sedang dalam jalan pulang dan harus mampir untuk buang air kecil (atau mungkin besar). Sangat berbeda sekali kondisinya. Kondisi di toilet sekolah pasca sarjana di kampus saya sangat bersih, cukup luas, ada sabun mandi, tidak ada noda-noda "aneh", tidak berbau, selalu ada air (menurut saya). Apa karena mahasiswa pasca sarjana yang kebanyakan bapak-bapak dan ibu-ibu jadi mereka lebih harus di"spesial"kan agar toiletnya bersih?
Lalu para mahasiswa S1, yang kebanyakan remaja lebih baik dbiarkan begitu saja seperti "kebiasaan" mereka yang katanya "jorok, kotor, belum bisa mengatur banyak hal termasuk kebersihan"? Saya bingung, apa biaya kebersihan toilet itu juga harus disamakan dengan biaya masuk? Saya tidak mengerti. Bagaimana menurut Anda? :)
KEMBALI KE ARTIKEL