Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Membedakan Definisi Afiliasi, Reseller, dan Agen dalam Kegiatan Bisnis

15 Oktober 2010   08:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 5380 0
Dalam kegiatan bisnis nyata secara luas telah dikenal istilah agen. Sementara di dunia bisnis online atau bisnis internet kita sering mendengar istilahaffiliateafiliasi dan reseller. Namun bukan berarti agen tidak bisa menjual di dunia bisnis online. Misalnya seperti agen pulsa atau agen tiket pesawat, saat ini sudah banyak juga yang terjun di bidang penjualan secara online.  Lalu apa kesamaan dan apa pula perbedaan antara ketiganya?

Persamaan antara ketiganya yakni bahwa ketiganya sama-sama merupakan perwakilan penjualan. Kalau diistilahkan secara kasar mirip dengan ‘pedagang perantara‘ atau ‘makelar‘. Baik afiliasireseller, maupun agen sama-sama memperoleh keuntungan dengan memperdagangkan produk orang lain dalam bentuk komisi dalam besaran tertentu atau prosentase tertentu. Adanya afiliate, reseller, atau agen sangat penting bagi pemilik produk karena mereka adalah mitra kerjasama yang meringankan beban kerja si pemilik produk / usaha dalam penjualan.  Sedangkan pemilik produk bisa lebih fokus pada penanganan produk dan pelayanan kepada konsumen atau customer sementara beban tugas pemasaran sebagian telah berpindah pada ‘perantara‘ tadi.

Lalu di manakah letak perbedaannya?  Agen sebagai perpanjangan tangan usaha pemilik produk umumnya mesti memiliki sejumlah persyaratan  yang cukup agar memenuhi syarat untuk dapat ditunjuk sebagai agen. Agen sebagai representasi perusahaan juga dikenai prosedur standar atau kode etik tertentu oleh perusahaan karena penyimpangan di luar ketentuan kerja yang sudah ditetapkan dapat menurunkan citra perusahaan atau pemilik produk. Untuk bisnis di dunia nyata kadangkala untuk menjadi agen dibutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan dengan menjadi afiliasi/reseller atau agen di dunia bisnis online. Adakalanya ditemui untuk menjadi agen dari produk tertentu yang sudah memiliki image ‘besar’ di mata masyarakat atau produk dengan nilai ekonomi ‘tinggi’ mempersyaratkan si calon agen memiliki tempat usaha yang jelas atau strategis serta perangkat-perangkat pendukung usaha yang sudah ada lebih dulu.

Sementara antara affiliate dan reseller terkadang terdapat kerancuan untuk membedakan keduanya.  Seringkali affiliate disebut juga sebagai reseller atau sebaliknya. Namun yang sebenarnya terjadi adalah seorang reseller dapat pula disebut sebagai affiliate, tetapi seorang affiliate belum tentu adalah seorang reseller.  Maksudnya apa sih?

Begini, seseorang dapat menjadi reseller apabila dia sudah membeli suatu produk tertentu, lalu dari pembelian produk tersebut oleh pemilik usaha ia diberi hak untuk ‘resell’ (re=ulang, sell=jual, jadiresell artinya menjual kembali). Jadi wajar diberi nama reseller. Lalu affiliate atau afiliasi sendiri memiliki arti suatu aktivitas penjualan suatu produk tertentu yang direkomendasikan oleh seseorang kepada orang lain. Tetapi seorang affiliate tidak diwajibkan membeli produk tersebut terlebih dahulu sebelum dapat mempromosikannya kepada orang lain. Seorang affiliate dapat mendaftar secara gratis untuk memperoleh hak afiliasi ini. Pemilik produk atau pemilik usaha memandang penting keberadaan affiliate ini dalam membantu pengembangan promosi produknya dengan menawarkan besaran komisi / insentif yang menarik bila seorang affiliate dapat menjualkan produknya kepada orang lain. Model affiliate marketing lebih banyak diadopsi oleh berbagai website penjualan di dunia internet dibandingkan model reseller. Biasanya pemilik produk mempertimbangkan pemilihan jenis model affiliasi ini untuk meluaskan daya jangkau kepada konsumen yang sebenarnya.  Sebab boleh jadi seorang affiliate tidak berminat atau tidak mau membeli produk tersebut tetapi si affiliate ini memiliki network / jaringan kenalan atau dapat menjangkau orang lain yang merupakan calon konsumen tertarget yang sebenarnya. Artinya lewat perantaraan affiliate inilah dapat dijangkau calon pembeli yang benar-benar membutuhkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun