Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Kasih Bunda Yang Tak Terbalas

11 April 2016   11:27 Diperbarui: 1 Juli 2017   07:30 37 0
Di Saat  musim dingin menyapa, kota Cairo di selimuti hawa dingin yang menembus pintu dan jendela flat yang kami sewa di sekitar daerah Nasr City, rasanya sangat menusuk tubuh sampai  ke tulang sumsum, di suasana malam datang menjelma di saat sang mentari telah pergi keperaduannya.  Dinginnya bagaikan hawa kulkas yang suhunya mencapai puluhan derjat "celcius" di bawah nol, itulah yang aku rasakan dikala  malam datang di musim dingin.  Apalagi aku tiada memiliki selembar  selimut yang tebal seperti layaknya teman-temanku di rumah, namun  aku masih bisa berusaha memejamkan mata, walaupun harus menyelip di sela-sela tepi selimut mereka, terkadang mereka rela, terkadang mencela, itulah nasib orang yang tak punya, tetapi hari-hariku di musim dingin  tetap aku lalui meskipun harus menempuh berbagai rintangan yang  penuh dengan onak dan duri, serta kerikil tajam, kesemuaanya itu dapat aku lalui berkat sabar dan ketabahanku yang telah menjadi kebiasaanku, sewaktu di pondok dulu, karena aku menyadari bahwa hidup ini penuh perjuangan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun