Siri', begitulah orang Bugis Makassar menyebutnya. Dan bagi orang Bugis Makassar tidak ada tujuan atau alasan hidup yang lebih tinggi daripada menjaga
Siri’nya. Apabila ia dihina atau dipermalukan (
Nipakasiri’), maka ia atau keluarganya melakukan pembalasan untuk menegakkan
Siri’nya, ia lebih senang mati dengan perkelahian untuk memulihkan
Siri’nya dari pada hidup tanpa
Siri’. Meninggal karena
Siri’ adalah mate nigollai, mate nisantangngi artinya mati diberi gula dan santan atau mati secara manis dan gurih atau mati untuk sesuatu yang berguna.
KEMBALI KE ARTIKEL