Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Dari Saparua, Siberut hingga Teluk Bintuni dan kembali di Banda Neira

23 Desember 2016   22:08 Diperbarui: 23 Desember 2016   22:29 20 0
Desember 2012 rintik hujan seakan tak puas menghajar tanah, lintasan kereta merupakan neraka busuk di perempatan kota yang jauh dari kesan humanis, seorang teman mengirim surel demo lagu dari banda neira...tak perlu berargumen pada suasana hati yang menjemukan, hanya seberapa detik dari runutan waktu mengisi kebosanan nada sendu riang dan nelangsa, dari suara wanita yang merdu. dua tahun ketika saya bersandar di tepian dermaga saparua kemabli membongkar file file lagu.., tertegun...jendela,..kursi atau bunga di meja...sunyi...menyanyat seperti belati....sejenak ter diam di pinggir lautan menjelang senja. ke rinduan ku seperti membumbung tinggi di antara dahan dahan pohon pala. mungkin tak cukup saya mendengarkan untuk ke dua kalinya seakan air mata ini lembab. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun