Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mengayuh Nasib

9 Agustus 2013   21:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 134 0
Pernahkah engkau mengayuh nasib selepas fajar hingga senja menepi?
Jika tak pernah, tak usah membual.
Perhatikan saja mereka yang mengais, mengayuh, mencuci, dan memasak nasib.
Dan mereka akan menjawab semua tanda tanyamu tentang nasib, soal nasib, dan seluruh tetek-bengek nasib.
Tumpahkan saja nasib dalam secangkir kopi lalu aduk hingga merata, dan apapun yang engkau rasa, itulah nasibmu.
Semanis dan sepahit apapun rasa nasib itu, tetaplah mengayuh nasib.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun