Sesosok bersayap terlihat sibuk kian kemari mengurai awan hitam di kaki langit timur. Dengan lincah sosok itu menyibak gumpalan mega, ibarat dewi Aurora mempersiapkan jalan bagi putranya Apollo yang akan menyeberangi hari sejak pagi melepas embun hingga semak duri menutup daunnya di petang hari. Senandung riang suara surgawi terdengar kala ia mengejar, membelai dan meniup awan yang enggan terurai.