Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Menguras Harta Ahmad Dhani, karena Dul' Bukan Anak Menteri

10 September 2013   07:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:07 7669 7
[caption id="" align="aligncenter" width="578" caption="Ahmad Dani. (Liputan6.com)"][/caption] Kekhawatiran beberapa ahli hukum yang takut AQJ akan mendapat perlakuan istimewa dari pihak kepolisian dan atau peradilan kelak cukup terjawab dengan pernyataan pers  sang ayah, Ahmad Dhani. Seniman musik paling berpengaruh di Indonesia itu juga menjawab dengan sangat bertanggung jawab dalam beberapa wawancara via telepon dengan dua stasiun berita nasional. ==== "Misalnya keluarga korban ingin anaknya sekolah sampai selesai, saya siap. Tidak hanya kuliah S1 tapi S2 dan S3 saya ladeni, dan tetap saya biayain. Tapi ini tanggung jawab tidak hanya materi," ujar dia yang datang bersama dua putranya, Al dan El. Untuk menyakini janji itu, Dhani pun sudah membuat perjanjian 'hitam putih'. "Mau enggak mau ya saya harus akomodir semua permintaan mereka. Jika ada yang menuntut ke jalur hukum pun silahkan, akan saya jalani," tandas Dhani yang datang didampingi Jeri Marmen. (Liputan6.com). ==== Memang terjadi banyak perbedaan pandangan mengenai persoalan hukum yang mengikuti kasus kecelakaan maut ini. Seperti usia di bawah umur, orang tua yang membiarkan anaknya mengemudi dan peristiwa kematian dalam kecelakaan itu sendiri. Sehingga masyarakat yang mencoba ikut memberikan  komentar baik melalui media sosial dan atau artikel di blog masing masing, termasuk wartawan, jadi lupa bahwa ada waktu yang belum terjadi yaitu kasus ini belum masuk ke pengadilan dan itu artinya tidak perlu ada yang saling menghakimi, baik pada pelaku dan orang tuanya. Meskipun sangat beralasan kenapa kita "sedikit khawatir" jika kasus ini berlalu begitu saja tanpa ada "efek Jera" bagi para pelanggar lalu lintas. Seperti kita cukup geli sendiri dengan kemampuan kita menebak hukuman yang ternyata begitu ringan kepada seorang Rasyid Rajasa, yang kemudian kita mengaitkannya dengan asumsi "hanya karena dia anak Menteri". Nah, ini juga hampir sama, anak seorang ternama, artis berpengaruh dan salah seorang yang memberikan kontribusi besar bagi industri kreatif di Indonesia. Seperti yang disebutkan di atas, jawaban dan rasa tanggung jawab seorang Ahmad Dhani yang  bagi telinga penulis sangat tulus dan ikhlas sangat menyejukkan. Tidak ada kesan arogan atau mencoba beralibi ria dengan kasus yang menimpa anaknya itu. Dhani terlihat sangat bersedia bertanggung jawab baik dari segi perlakuan kepada para korban maupun jika itu harus menghadapi proses hukumnya. Sangat berbeda dengan penampilan AD sebelum ini  setiap terlihat di layar kaca melalui infontainment maupun di ajang pencarian bakat yang terkesan pongah seolah memerankan sesuatu. Sekarang ini AD terlihat begitu nyata dalam kenyataan. Entah karena bias atau memang terlalu subjektif, saya tidak menemukan itu pada kejadian ketika anak menteri menubruk mobil orang dari belakang yang juga menyebabkan kematian yang sadis. Dan gelagat yang terpenting dari semua proses pascakejadian adalah tidak ada yang berusaha menutupi apa pun dari pengamatan kita dan wartawan. Semua berjalan dengan terbuka, seperti mobil yang tidak ditutupi terpal atau AQJ yang tidak dirawat di ruang super istimewa. Bahkan barang bukti diperlihatkan dengan apa adanya. Semoga kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak orang tua yang bisa memberikan apa pun yang diminta anaknya dari segi materi. Dan yang lebih penting, negara dengan aparatnya yang kita biayai dengan pajak itu mampu menjamin keamanan setiap warganya dengan menjalankan disiplin dan aturan berlalu lintas. Tidak ada keistmewaan bagi setiap orang jika memang tidak memenuhi syarat, dan tidak ada permainan ijin karena kecelakaan tidak memandang orang per orang. Soal hukum, mungkin kita tidak perlu bereaksi seolah ahli hukum, sebab kita hanya penonton saat ini. Tetapi yang jelas, AQJ a.k.a Dul, bukan anak menteri, hanya anak seorang musisi kara raya yang hartanya "perlu dikuras"? ; ; =SachsTM= ===Ada pertanyaan yang mengganggu saya, mudah-mudahan ini dibaca rekan wartawan yang bertugas meliput kejadian ini dan atau pihak kepolisian. 1. Mengenai kecepatan mobil (sembari menunggu hasil analisa dan penyelidikan) sebenarnya bisa diteliti dengan mencari saat mobil lancer itu masuk pintu tol hingga saat kejadian perkara kemudian dihitung jarak dari pintu tol sampai TKP. Ini  akan memberikan gambaran kecepatan mobil yang bersangkutan (sesuatu yang tidak diperlihatkan/sorotan saat kejadian kecelakaan anak menteri). 2. Kepolisian harus memastikan bahwa pengemudi lancer alias AQJ, tidak menggunakan telepon atau mengetik SMS ketika mengemudi, ini adalah kebiasaan buruk di negeri ini. Mudah menemukan pengendara mobil dan atau motor membaca atau membalas SMS ketika di jalan raya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun