Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Mau Masuk Surga? Beli Pulsa Dulu...

15 Agustus 2012   03:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:45 233 0
Ternyata masuk surga itu memang gampang. Tidak sekedar harus menuruti "jalur" yang digariskan, tapi cara menuju jalur yang dimaksud pun semakin banyak.

Salah satunya sering kita lihat di iklan sebuah operator seluler milik Malaysia. Perang diskon dan bonus  akal-akalan antar operator yang sengit, terutama di bulan Ramadhan membuat ide ceritapun harus kreatif. Termasuk menawarkan surga.

Parodi sebuah lagu tenar dari grup band semenjana, dengan single dan hits yang cuma satu kemudian "bubar" atau tidak produktif lagi, dijadikan moda untuk soundtrak si iklan.

Dengan mudahnya, kita diajak berbuat banyak pahala.

Benar..

Pahala memang harus jadi yang utama, tapi bukan tujuan.

Menggandeng "bintang" yang sudah pudar pun boleh untuk membintangi si iklan. Bintang yang sekarang  terkesan arogan dan tidak toleran.

Masalahnya adalah kita diajak supaya berbuat baik supaya mendapat pahala agar masuk surga. Tapi dibalik ajakan itu, "terselip" promosi dan ajakan agar  kita juga  beli pulsa dan atau menggunakan produk operator seluler si pengiklan.

Iming-iming surga dibalik iklan produk, Sebab iklan tetaplah iklan. Ada kepentingan menjual produknya, menambah penghasilan perusahaannya dan memperbesar keuntungan si pemilik perusahaan.

Apakah itu sah?

Ya, sah-sah saja...

Hanya saja agak terasa sedikit janggal, sebab seperti memudahkan jalan menuju surga karena pahala menjadi tujuan dan surga adalah imbalan. Seperti mengajak kita hitung-hitungan dengan Yang Punya Surga. Pun dengan produk dibelakangnya.

Bukankah ada sebuah do'a paling terkenal di dunia (Islam) khususnya, yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh Nabi dan para sahabat beliau ketika masih hidup.

Do'a itu diucapkan oleh Wanita Sufi bernama Rabiah Al Adawiah. Yang isinya kira-kira meminta "kalau ia berbuat baik hanya karena menginginkan surga makahendaklah di jauhkan dari surga itu, dan kalau menuruti kehendakNYA karena takut Neraka, maka biarlah ia dilemparkan kedamnya".

Artinya bukan karena pamrih atau hitung-hitungan dengan Tuhan, melainkan karena Allah semata.

Semoga tidak ada iklan lain yang mencoba berbuat demikian. Sebab bagi sebagian kecil masyarakat awam, bisa jadi menyesatkan.

Lagipula, mana ada perseorangan, perusahaan atau konglomerasi yang  yang beriklan produknya milliyaran dan menjual tanpa menginginkan keuntungan???.

Mari beli pulsa tanpa berharap Surga...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun