Maklum saja, saat saya merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf, untuk menjadi sebuah cerita yang utuh, saya butuh tempat yang cukup sepi. Sebab, saya agak sulit menulis di tempat-tempat yang ramai, dan kalaupun dipaksakan, pikiran saya bisa mendadak mandek, sukar "menelurkan" ide-ide terbaik untuk bahan novel saya.
KEMBALI KE ARTIKEL