Pada 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif ada 70 persen dari total populasi. Keberadaan SDM berkualitas bakal memberi kontribusi baik bagi negara. Guna menyiapkan hal itu, sejumlah hal dikerjakan Ganjar.
Mulai dari membangun 3 SMK boarding dan 15 SMK semi boarding gratis untuk anak-anak keluarga miskin, menggratiskan biaya sekolah, hingga meningkatkan kesejahteraan guru honorer dengan menaikkan gaji mereka 10 kali lipat ditambah 10 persen dari UMK setempat. Sekolah gratis dan guru sejahtera adalah kombinasi tepat untuk akselerasi peningkatan mutu pendidikan.
Selain itu, investasi transisi enargi nasional juga membuka peluang investasi untuk meningkatkan perekonomian nasional. Ganjar juga sudah merintis transisi ke energi baru terbarukan (EBT) dengan membangun 2.353 desa mandiri energi di Jateng.
Bila hal itu diaplikasikan secara nasional, tentu bakal mendatangkan investasi-investasi baru skala besar yang tentu membuka lapangan kerja dalam jumlah besar juga.
Dengan SDA dan SDM yang dimiliki, Indonesia mampu berpotensi menjadi pemain utama di rantai global ASEAN. Kekayaan alam melimpah dipadukan dengan jumlah SDM berkualitas dalam jumlah besar mampu mengantar kita menjadi negara dengan ekonomi nomor empat dunia pada 2050.
Sebagai gubernur Ganjar sudah menyiapkan SDM terampil dengan terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Jateng. Jika dirinya nanti terpilih menjadi presiden, terobosan di pendidikan tinggi tentu bakal dilakukan guna mencetak tenaga-tenaga ahli di level manajerial.
Angka kemiskinan dan stunting yang terus turun hingga kenaikan Indeks Pembangunan Manusia di Jateng selama pemerintahan Ganjar menjelaskan bagaimana dirinya tidak hanya bisa bermimpi, namun juga bisa bekerja mengeksekusinya. Reformasi birokrasi yang getol dilakukan juga menjadikan kualitas pelayanan publik di Pemprov Jateng jadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
Bila Ganjar mampu berbuat seperti itu di Indoensia, kira-kira apa yang bisa diperbuatnya untuk Indonesia.