Meski walinagari (kepala desa adat di Sumatera Barat) bukan ASN/PNS, tapi jabatannya bergengsi. Tidak mudah meraih predikat walinagari karena yang bersangkutan dipilih rakyat melalui pemilihan umum (pilwana). Siapa meraih suara terbanyak maka resmi menerima 'beban amanah' memimpin warganya sesuai dengan aturan resmi.
KEMBALI KE ARTIKEL