Era rumah gadang saat ini seakan hanya sebagai peninggalan budaya warga Minangkabau. Kalau ada juga yang membangun rumah gadang, boleh dikatakan sangat minim sekali. Hanya mereka yang berduit banyaklah yang berusaha membangun kembali rumah gadang itu. Mereka, adalah kalangan perantau yang berhasil usaha bisnisnya, atau juga kalangan pejabat pemerintahan yang berpendapatan "lebih". Namun, setelah rumah gadang selesai dibangun, ada kalanya tidak berpenghuni, sebab mayoritas warga pesukuan yang bersangkutan kebanyakan berusaha di rantau. Hanya pulang kampung seketika saja, terutama merayakan lebaran.
KEMBALI KE ARTIKEL