Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ketika PT Askes Cuma Bisa Ganti Klaim Rp 60 Ribu

27 Februari 2012   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:55 6572 1
Kamis, 23 Februari, mertua saya buang-buang air. Sejak sore kondisinya sudah lemas. Lantaran lebih 10 kali buang air, kami segera membawanya ke rumah sakit. Karena mertua pensiunan PNS dan punya Askes, kami membawanya ke Rumah Sakit Detasemen Kesehatan Tentara (DKT). Sampai di sana, diperiksa. Namun, karena semua ruang penuh, orangtua kami tak bisa dirawat. Kami kemudian mencari rumah sakit lain. Kami ke Advent. Ini rumah sakit swasta di Bandar Lampung. Jelas tidak punya kerja sama dengan PT Askes. Karena mendesak, apa boleh buat. Masuk IGD, diperiksa, tapi ujung-ujungnya juga mentok. Semua ruangan penuh. Kondisi orangtua kami drop. Sempat muntah di sana. Kami kemudian mencari rumah sakit lain. Kami ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek. Ini rumah sakit pemerintah. Askes jelas dilayani. Sebelum orangtua kami turun dan diperiksa, saya bertanya dulu, apakah ada ruangan. Rupanya penuh juga. Dalam dua bulan terakhir Kota Bandar Lampung memang sedang wabah demam berdarah dan hepatitis. Semua rumah sakit kewalahan menampung pasien. Lantaran penuh juga, kami mencari rumah sakit lain. Untungnya di Kedaton Medical Center, masih ada ruang. Klinik ini tidak bekerja sama dengan PT Askes. Mertua saya pun dirawat. Waktu sudah menunjukkan pukul satu. Itu sudah masuk Jumat, 24 Februari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun