Waktu menjelang tengah malam, aku masih duduk di teras rumah. Gelap di depan rumah, tak ada kunang-kunang seperti biasanya. Ya, 20 m di depan rumah adalah persawahan desaku. Hanya bunyi serangga malam dan alunan orchestra kodok yang terdengar. Teras rumah sudah bersih dan hanya menyisakan kursi dan meja dari ban bekas. Sejam yang lalu, tetangga-tetangga berdatangan dan kami ngobrol ngalor ngidul sambil menikmati kue-kue dan makan besar. Ya, ini yang biasa kami lakukan tanggal 24 Desember malam setiap tahunnya. Tetangga-tetangga berdatangan dan megucapkan selamat natal pada keluarga kami, kemudian kami bercengkerama. Bagi yang putri-putri sekitar jam 8 an mereka pulang, tapi bagi kaum pria, kami masih melanjutkan obrolan sampai kadang menjelang tengah malam.
KEMBALI KE ARTIKEL