Hampir setahun lalu, tepatnya sekitar bulan Maret 2015 yang lalu aku menunggu kedatangan seekor Harimau Sumatera betina yang diamankan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu dari wilayah Seluma. Harimau malang itu terkena jeratan babi hutan yang dibuat warga di sekitaran wilayah hutan tersebut, dekat dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Cukup lama aku dan seorang rekanku menunggu, sampai harus menghabiskan lebih dari setengah bungkus rokok dan dua gelas kopi.
KEMBALI KE ARTIKEL