Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Ternyata Benar, Jokowi adalah Satrio Piningit

31 Januari 2014   08:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:18 2193 0
Hanya mencoba mengais kembali sisa sejarah Tanah Nusantara. Benar atau tidak itu Kuasa dan Ilmu Tuhan. TIDAK ADA SALAHNYA UNTUK DIRENUNGKAN. Semuanya demi bangsa kita tercinta, tanah air Indonesia.
Tulisan ini terkait erat dengan Joko Widodo, namun kami tidak mempunyai tendensi apapun berkenaan dengannya. Saya bukan warga jakarta dan saya bukan juga loyalis partai. Ini murni ulasan pribadi.

Yuk dimulai........
Serat Joyoboyo menggunakan bahasa dan penggambaran saat itu. Saat dimana budaya dan ritual Hindu yang menjadi mayoritas. Bagaimana mungkin bisa menggambarkan masa sekarang dengan jelas? Apakah mungkin mobil dan Handphone sudah diberitakan pada jaman Majapahit? Tentu saja ia berbicara Kreshna, Kereta, Singgasana, Baratayudha dll. Ia berbicara dengan bahasa Hindu sebagai kebudayaan dan religius terbesar pada peradaban saat itu.

Jika menggambarkan saat ini di Indonesia dan mengaitkan dengan bahasa agama maka Islamlah yang menjadi subyeknya, bukan yang lain. Mayoritas adalah subyek penggambaran, dan hal ini bisa sangat diterima dan masuk akal.

Corat-coret Serat Joyo Boyo. Prediksi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena yang benar hanyalah Allah swt. Bukan ramalan bukan bukan takhayul, hanya mengharapkan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.


  • Selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun . Tutup tahun 2012 adalah pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Tutup tahun setelah jaman kalabendu atau jaman edan. Tahun dimana Joko Widodo dan Ahok memenangi pilgub dengan kemenangan yang dramatis dan fenomenal.
  • Akan ada dewa tampil berbadan manusia berparas seperti Batara Kresna berwatak seperti Baladewa bersenjata trisula wedha. Sampai saat ini banyak pengagum Jokowi yang begitu mencintainya bahkan menganggapnya manusia setengah dewa. Senjata andalannya adalah jujur, bersih dan merakyat.
  • Tanda datangnya perubahan zaman orang pinjam mengembalikan, orang berhutang membayar hutang, nyawa bayar nyawa, hutang malu dibayar malu. Ia adalah sebuah tanda yang jelas. Pergeseran dan perubahan jaman yang nyata dimulai dari tertangkapnya tersangka kasus korupsi dalam skala yang besar oleh KPK. Siapa yang melawan Jokowi akan kena batunya sendiri.
  • Asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah timurnya bengawan. Asal Jokowi adalah dari solo atau sisi bengawan solo. Apa benar? Wallahu A'lam
  • Banyak suara aneh tanpa rupa, pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar, tak kelihatan, tak berbentuk. Setelah lahirnya Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta maka detik itu pula mulai terasa sebuah kekuatan yang entah dari mana asalnya, seolah-olah seperti tentara dari langit yang bahu-membahu membantu kinerjanya.
  • Jika berperang tanpa pasukan sakti mandraguna tanpa azimat. Ia seakan bekerja sendiri, berperang sendiri, blusukan sendiri tanpa pasukan, kecuali pasukan yang tak terlihat. Namun kesendiriannya tidak melunturkan kesaktiannya.
  • Bergelar pangeran perang, kelihatan berpakaian kurang pantas namun dapat mengatasi keruwetan orang banyak. Dialah sosok pemimpin sederhana yang berpakaian apa adanya namun disitulah dia mampu mengurai keruwetan.
  • Ludahnya ludah api sabdanya sakti (terbukti). Sederhana namun tegas luar biasa. Heran seribu heran semua patuh tunduk dengan perintahnya.
  • Yang membantah pasti mati. Ingat Foke, Rhoma mereka dan beberapa tokoh lainnya? Mereka terkena batunya dikarenakan menkritik Jokowi. Bahkan ada wakil DPRD yang sedikit saja menghujat kinerja Jokowi, ia jadi bahan cacian orang. Seperti tidak rela Sang Pemimpin di hujat. Ada juga seorang wartawan yang menyudutkan Jokowi mengenai banjir jakarta, dalam waktu sekejap sang reporter mendapat ribuan hujatan lewat social media. Sebuah kecintaan kepada pemimpin yang kadang kala diluar logika. Sebuah kecintaan kepada pemimpin yang baru kali pertama ada di Indonesia
  • Orang tua, muda maupun bayi orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi. Nenek-nenek minta ongkos, ibu-ibu, tukang bajaj dan banyak yang lainnya telah membuktikan magic Jokowi. Semua dilayani dengan tulus hati. Semua dikasihi tak terkecuali
  • Menyerang tanpa pasukan bila menang tak menghina yang lain. Jokowi menang dan menang terus. Siapa yang menghambat kena getahnya. Rakyat ada dibelakangnya. Tetapi kemenangan yang selalu ada dipihaknya tidak serta merta membuatnya angkuh. Tetap menghormati dan menghargai lawan
  • Rakyat bersuka ria karena keadilan Yang Kuasa telah tiba, raja menyembah rakyat. Baru saat ini harapan yang melambung tinggi dikalungkan dipundaknya. Seorang pemimpin yang mengajak melayani rakyat dengan sebenar-benarnya.
  • Garis sabdanya tidak akan lama beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya, tidak mau dihormati orang se tanah Jawa tetapi hanya memilih beberapa saja. Karena ia tidak akan lama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bisa jadi hanya 2 tahun namun sudah berhasil mengurai benang kusut Jakarta. Naik level ke tingkat berikutnya Raja bagi Sebuah Bangsa yakni Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun