[caption id="attachment_127956" align="aligncenter" width="550" caption="SCTV diacak saat menayangkan pertandingan Iran vs Indonesia."][/caption] Luar Biasa! Hanya dua kata itulah yang bisa saya ucapkan atas keberanian SCTV mengacak pertandingan Timnas Indonesia yang tandang ke Iran dalam Pra Piala Dunia 2014. Bagaimana tidak, jutaan rakyat Indonesia yang menerima siaran televisi lewat
Digital Satellite Receiver (DSR) tidak bisa menyaksikan pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu tersebut. Tak ayal, makian, sumpah serapah serta hujatan dilayangkan ke saluran yang bernaung dibawah Surya Citra Media ini, baik melalui jejaring sosial seperti twitter dan Facebook atau forum-forum di dunia maya. Yang saya alami sendiri tadi malam, sambil nunggu pertandingan timnas dimulai, saya lagi asyik ngobrol sama teman-teman yang kebetulan berkunjung lebaran kerumah. Karena keasyikan ngobrol, tidak terasa pertandingan timnas pun sudah hampir dimulai. Saat itu Darius Sinathrya, sebagai
host, yang ditemani komentator Bung Kusnaeni mengatakan bahwa SCTV sudah tersambung dengan Iran.Namun, tiba-tiba layar tv diam, wajah Darius pun terpampang tak bergerak, tapi audionya tetap terdengar. Dari audio yang saya dengar inilah saya tahu bahwa SCTV mengalami kendala dalam penerimaan signal video yang dikirimkan dari Iran. Mungkin karena signal FEED yang dikirim dari Iran terlalu minim. Perlu diingat, bukan karena signal yang terlampau sedikit ini penyebab wajah Darius terdiam. Tetapi lantaran SCTV sengaja mengacak siarannya biar tidak bisa disaksikan lewat parabola secara
Free To Air (FTA). Terbukti,saat saya pindahkan ke channel lain, toh normal-normal saja. Sementara, ketika saya kembalikan ke SCTV, layar tv hitam dan keluar tulisan DIACAK. Beberapa teman langsung mengeluarkan sumpah serapahnya. Kemudian saya cek di
receiver saya, ternyata SCTV menggunakan sistem enkripsi
Power Vu. Jenis acakan yang lumayan sulit untuk dibobol. :D Nah, saya langsung keluar rumah. Niatnya sih ingin menyetel dish (parabola) dengan target saluran televisi milik Iran, IRIB 3 yang dipancarkan di satelit Asiasat 5. Dan ternyata......Alhamdulillah siaran itu menayangkan laga Iran kontra Indonesia tanpa macet sama sekali. Hal seperti ini sebenarnya sudah biasa bagi saya. Pasalnya, saat Liga Inggris dan setiap Piala Dunia berlangsung, stasiun televisi bersangkutan mengacak siarannya , termasuk MNCTV saat menayangkan Piala Sudirman, Mei lalu [Baca :
Dimana Nasionalismemu MNCTV?]. Hanya saja, persoalan kali ini menjadi lebih heboh karena selain yang diacak adalah pertandingan olahraga yang sangat-sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia, juga perjuangan satu tim yang mencoba membawa harum bangsa ini ke kancah internasional. Disinilah saya menganggap keberanian SCTV perlu 'diapresiasi'. Berani mengambil resiko dihujat dan dicaci maki jutaan rakyat Indonesia lantaran ego yang dimiliki dengan mengedepankan materialisme. Saya katakan ini karena pertandingan tersebut tidak diacak diÂ
pay tv (tv berbayar) milik MNC Group, yaitu Indovision, TopTV dan OkeVision. Sehingga muncul dugaan saya bahwa SCTV sudah bekerjasama dengan
pay tv tersebut, persis saat RCTI bekerjasama dengan Matrix Soccer menayangkan Piala Dunia. Saat itu RCTI beralasan bahwa FIFA melarang pemegang hak siar menyiarkan melalui satelit karena bisa dijangkau dari negara lain. Nah, kembali ke persoalan SCTV yang mengacak pertandingan Iran vs Indonesia, kalau bukan karena materialisme, lantas apa? Apa ada ketentuan dari FIFA? Kalau itu yang dikeluarkan oleh manajemen SCTV, saya akan bilang itu adalah BOHONG. Tidak satupun stasiun televisi yang menyiarkan negaranya bertanding di Pra Piala Dunia mengacak siarannya. Satu contoh, seperti yang saya sebutkan, channel IRIB 3, dimana Iran tengah bertanding melawan Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL