Sejak lama saya diberitahu, utk bisa terus belajar, kita harus mengajar. Para guru paham, mengajar itu butuh kematangan mental. Banyak orang pandai, namun belum tentu cakap dalam mengajarkannya.
Demikian halnya dengan menulis. Saya mengira, menulis erat kaitannya dengan kematangan pribadi. Disitu ada kesediaan jiwa, untuk dinilai, dikritik atau bahkan dimaki. Tentu saja, pujian pun bisa kita terima.
Menulis berbeda dengan memberi komentar. Perbedaannya seperti "presiden vs demonstran", atau "pemain vs penonton". Menulis menempatkan penulis dalam posisi yang lebih mulia.
Karenanya, bila ingin maju, lebih seringlah menulis. Kurangi bicara.