Pada hari Sabtu malam itu, tiga ledakan bom terjadi di tiga lokasi berbeda di Bali:
1. Dua ledakan terjadi di kawasan pantai Jimbaran, tepatnya di area Menega Cafe dan Nyoman Cafe.
2. Satu ledakan lainnya terjadi di Kuta Square, di dalam sebuah restoran bernama Raja's Bar and Restaurant di Kuta Town.
Serangan ini menewaskan 23 orang, termasuk para pelaku bom bunuh diri, dan melukai lebih dari 100 orang lainnya. Korban tewas termasuk warga negara Indonesia dan wisatawan asing.
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian Indonesia mengungkapkan bahwa serangan ini dilakukan oleh kelompok teroris yang berafiliasi dengan Jemaah Islamiyah, organisasi yang juga bertanggung jawab atas Bom Bali 2002.
Beberapa pelaku utama yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan ini berhasil diidentifikasi, ditangkap, dan diadili. Dua tokoh kunci yang dianggap sebagai dalang serangan, yaitu Noordin M. Top dan Dr. Azahari bin Husin, menjadi target operasi kepolisian. Dr. Azahari tewas dalam baku tembak dengan polisi pada November 2005, sementara Noordin M. Top tewas dalam operasi polisi pada September 2009.
Tragedi ini memiliki dampak yang signifikan:
1. Secara ekonomi, sektor pariwisata Bali kembali terpukul keras, menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan pendapatan daerah.
2. Dari segi keamanan, pemerintah Indonesia meningkatkan upaya kontra-terorisme, termasuk penguatan Detasemen Khusus 88 Anti Teror.
Secara sosial, peristiwa ini kembali menguji ketahanan dan persatuan masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme.
Di tingkat internasional, serangan ini memperkuat kerjasama global dalam memerangi terorisme.
Meskipun tragedi ini meninggalkan luka yang dalam, masyarakat Bali dan Indonesia secara keseluruhan menunjukkan ketahanan luar biasa. Upaya pemulihan dilakukan dengan cepat, dan pesan perdamaian serta toleransi terus digaungkan sebagai respon terhadap aksi kekerasan ini.
Peringatan tahunan terus dilakukan untuk mengenang para korban dan menegaskan komitmen bersama dalam melawan terorisme dan menjaga perdamaian.