Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

KMP (Koalisi Maling Pilkada) Bubar Sebuah Keniscayaan

10 Oktober 2014   13:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:38 210 0
Konstelasi pertarungan antara dua kekuatan politik besar yaitu KMP dan KIH tampaknya masih berlangsung sengit Setelah kalah dalam Pilpres, 9 Juli 2014, kekompakan dan soliditas Koalisi Merah Putih (KMP) menguat untuk meraih posisi penting dan strategis diparlemen. Soliditas dan kekompakan tersebut dapat kita lihat dalam beberapa pertarungan politik di parlemen, mulai dari konfirmasi UU MD3, UU Pilkada, Penetapan Tatib DPR, pemilihan pimpinan DPR dan MPR. Muncul pertanyaan, apakah soliditas dan kekompakan akan berumur panjang seperti kata mereka yaitu koalisi permanen, minimal 5 tahun ke depannya.
Peta kekuatan politik di DPR RI akan segera hampir pasti berubah. Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang sebelumnya tampak solid, perlahan memperlihatkan tanda-tanda perpecahannya. soliditas dan kekompakan tersebut sedang mengalami cobaan ketika PPP bergabung dengan KIH dalam pemilihan pimpinan MPR. Apalagi setelah pergantian ketua umum PPP dan golkar dalam waktu dekat ini. Setalah loyalis prabowo yaitu Tersangka SDA dan Aburizal bakrie tidak lagi menjabat jadi ketua umum maka Pertanda KMP sebentar lagi akan bubar dan hancur sudah didepan mata Pasalnya, soliditas KMP dibangun berdasarkan bagi-bagi kekuasaan dan perasaan senasib, yakni menelan pil pahit kekalahan dalam pilpres 2014.
Tidak butuh waktu lama lagi koalisi ini berantakan dan hancur karena kue dan madu kekuasaan yang menjadi perekat selama ini, itu sudah habis. Ketika semua KMP mendapatkan posisi dan telah mendapatkan kue-kue kekuasaan tersebut, maka tidak ada alasan lagi yang membuat mereka tetap solid begitu. Maka pepatah srigala memakan srigala lain adalah tepat manusia yang satu dengan yang lain saling memanfaatkan dibawah bendera kepentingan sesaat. Itulah Nasif yang harus dialami oleh mantan jendral presidium KMP harus legowo untuk dimanfaatin.
Tidak ada nilai ideologis yang mengikat koalisi ini. Yang ada hanyalah kepentingan jangka pendek untuk meraih kekuasaan. Yang dilandiasi dengan ideologi frustrasi, dendam dan emosional Tidak ada Kebijakan ideologi, warna ideologi juga tidak ada. Yang ada itu hanya kepentingan jangka pendek saja dan senasib, yakni kalah dalam pilpres 2014 Ketika itu semua selasai, maka satu persatu parpol pendukung prabowo akan mencari jalan sendiri, untuk kepentingan internal partai serta keberlangsungan partai.
Soliditas KMP masih ada lantaran masih ada ruang dan kesempatan untuk membagi-bagi kue dan madu kekuasaan. Ketika kue dan madu kekuasaan itu habis dan tidak ada lagi kesempatan untuk mendapatkan kekuasaan, maka dengan sendiri KMP akan bubar dan berakhir
Kita ambil contoh, PPP yang tidak mendapatkan kue kekuasaan dari KMP, akhirnya minggat juga. Ini tanda-tanda KMP akan berantakan dan bubar. Kekompakan ini akan tambah berantakan dan jika Jokowi-JK memberikan "permen" kepada partai KMP.
Penegasan politikus Partai Gerindra Desmon J Mahesa bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) sebenarnya rapuh. Desmon memperkirakan hanya Partai Gerindra dan PKS yang akan bertahan di KMP.
Jokowi-JK tidak perlu cemas dan khawatir Tetapi tidak berarti Jokowi-JK dan KIH bersikap sombong juga Tetap membangun komunikasi politik yang baik dengan KMP dan rakyat. Kita semua sabar dan menunggu saja, semoga sebentar lagi KMP akan BUBAR DITELAN LANGIT.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun