Society 5.0, sebuah konsep yang dicetuskan Jepang, menawarkan visi yang memadukan teknologi canggih dengan kebutuhan manusia secara holistik. Era ini menjanjikan revolusi yang lebih besar dari sekadar otomatisasi; ia hadir sebagai sistem yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan individu melalui kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data. Namun, dalam lanskap ini, tantangan mendasar tetap menghantui: kesetaraan gender. Apakah Society 5.0 mampu melampaui batasan struktural dan kultural yang telah lama mengakar, atau justru akan memperkuat ketidaksetaraan yang sudah ada? Â
KEMBALI KE ARTIKEL