Pembicaraan panas dan black campaign kini makin ramai saja di rumah sehat kompasiana ini. Benar masih sehatkah jika sampah-sampah (artikel fitnah-memfitnah) ini tetap dibiarkan oleh Sang Admin sebagai si empunya rumah?
Rasanya menjelang Pilkada DKI putaran kedua ini kompasiana bukan lagi tempat yang bagus untuk mencari ilmu. Artikel-artikel yang banyak pendukung lebih banyak sumpah serapah, fitnah-memfitnah dan caci maki kedua kubu itu.
Lucunya, mereka adalah komasianer-kompasianer yang umumnya baru bergabung antara Juli-Agustus 2012 ini. Kadang artikel mereka nol tetapi komentarnya seabrek. Nih dia beberapa dari mereka, entah kebelet ingin segera komentar sampai lupa memasang wajahnya. Dari yang aku lihat, akun seperti ini yang pendukung Jokowi lebih banyak.