Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Menjelang Eksekusi Mati di Arab Saudi

14 Juni 2012   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59 557 0
Menjelang pagi, alarmku biasa berbunyi ting-tong-ting-tong... Telingaku sudah friendly dengan suara itu, pasti itu perintah agar aku bangun dari tidur. Dengan berat aku bangun dan bergegas pergi ke toilet; hehehe biar agak keren aku sebut toilet.  Toiletku biasa" aja tidak seperti di hotel-hotel berbintang yang luas lengkap dengan shower, bathup dan peralatan lulur ma facial. Toiletku kecil, satu kran air dan kalau mau shower tinggal pasang selang jadi deh...

Ditoilet kecil mungil itu aku bersih" seperti biasa dan lanjut dengan melakukan kegiatan wajib kemudian mempersiapkan diri untuk bekerja...

Tidak biasanya HP-ku bunyi,terlihat ada pesan masuk. Aku buka ternyata ada kiriman seorang teman bahwa hari ini setelah jum'at akan ada eksekusi mati TKW dan TKI asal Indonesia di depan mesjid Balad... "Astagfirullah... Inna lillaahi wa inna ilaihi Roji'un," aku berucap lirih dan secara spontan aku call balik ke nomor telpon temanku yg kirim sms tadi....

Dihari jum'at Pagi, sekira jam 8.00 waktu Jeddah KSA suasananya begitu tenang, angin berhembus sepoi-sepoi, matahari pagi bersinar terang tapi tidak panas, lalu lintas jalan tidak macet dan langit biru tanpa awan terasa dekat diatas kepala. Hari itu akan ada pelaksanaan vonis eksekusi mati TKI/TKW indonesia di depan Mesjid Balad.

Mesjid Balad terletak dekat dengan pasar Balad yang terkenal dengan harga-harganya yang murah, biasanya jama'ah haji atau umroh dari Indonesia suka berbelanja buat oleh-oleh pulang ke negaranya di Pasar ini. Makanya tidak heran kalau waktu ashar tiba, jalanan ke arah Balad suka macet karena saking banyaknya kendaraan menuju pasar.

Aku tiba di Mesjid balad dari arah thoriq (jalan) madinah (dinamakan jalan Madinah karena jalan tol inilah yang menghubungkan kota jeddah dengan kota madinah). Saat aku tiba disana, disebelah kanan tampak mesjid Balad dengan arsitektur mesjid lama dengan kekhasannya mesjid di Saudi;tertutup dengan dinding yang tinggi dan bertingkat, jendela-jendela kecil tampak menghiasi dinding mesjid dan diatasnya ada qubah besar dari tembok kokoh menutupi mesjid.

Aku turun dari mobil menuju alun-alun yang luas depan mesjid Balad, tampak ditengah alun" ada bangunan tanpa dinding. Terlihat beberapa orang polisi berdiri di pinggir dan didalam alun-alun.

Aku bertanya kepada orang yang duduk" dipinggir alun" yang kelihatannya punya niat yang sama denganku," sodiq, fen sowi execution (sobat, dimana pelaksanaan eksekusi) ?" Tanyaku campur arab plus inggris; maklum aku kurang menguasai bahasa arab pasar jadi gak tahu apa bahasa arabnya exekusi mati.

"Hinak shodiq (disana sob) ", jawabnya sambil menunjuk ke arah bangunan ditengah alun" itu.....

"Oh... Toyyib, syukron (oh ya... terima kasih)", kataku.

Setelah sejenak tertegun dengan mata kosong menatap bangunan itu, pikiranku mengimajinasi pelaksanaan eksekusi.

"Ijlis hina, ya syekh (silahkan duduk disini) ?! Aku kaget dan ternyata orang yang tadi itu mempersilahkan saya duduk.

"Syukron (terima kasih)," kataku sambil menghampiri dan duduk di sampingnya...

Imaginasiku tentang execution itu terus membayang-bayangi dan tiba" dadaku sesak, air mata keluar tanpa sadar... Aku bertanya-tanya,"apakah hukuman execution mati atau hukum pancung yang berlaku di Kerajaan arab saudi ini sebuah penegakkan keadilan Islam atau pelanggaran Hak asasi manusia ?"....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun