Menikah. A simple word, yet complicated. Kata yang sering muncul dalam percakapan keluarga dan teman, seperti rutinitas. Tapi ketika waktunya benar-benar datang, semuanya jadi terasa lebih… absurd. Pernikahan, pada intinya, adalah sebuah kontrak sosial. Saya, seorang pria biasa yang hidup dalam dunia pragmatis, akan segera menikah dengan Shindi, seorang wanita yang bekerja sebagai tenaga sanitasi lingkungan. Dia membersihkan dunia, sementara saya membersihkan laptop. A perfect match, isn’t it?
KEMBALI KE ARTIKEL