"Seingat saya wacana pembangunan musala tersebut pernah dikemukakan oleh Bapak Djarot Saiful Hidayat pada April 2017 silam. Alhamdulillah Bapak Anies Baswedan kini bisa merealisasikannya," ujar Patriot yang pernah menjadi Sekretaris Umum HMI UI (Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Indonesia).
Dia juga menerangkan bahwa waktu untuk salat maghrib sangat singkat dan biasanya pada waktu maghrib tersebut orang-orang sedang ramai pulang bekerja. Hadirnya musala tersebut bisa membantu umat Islam yang menjadi penumpang bus TransJakarta untuk beribadah. Namun disamping itu, Patriot Muslim tetap mengingatkan pihak terkait agar memperketat pengamanan, menjaga kenyamanan, serta memastikan bahwa musala cukup dibangun di halte-halte besar saja.
"Kami sangat apresiasi langkah ini. Semoga umat Islam yang beraktivitas di Jakarta bisa memanfaatkan musala tersebut," pungkas Patriot Muslim.
Sebagaimana keterangan Kepala Humas PT TransJakarta Wibowo yang dilansir berbagai media massa, hingga saat ini musala baru dibangun di halte Glodok dan Karet. Pihaknya sedang mengkaji kemungkinan akan dibangunnya musala di beberapa halte besar lainnya.