Seorang teman pada sebuah malam curhat kepada saya via bbm. Masalahnya, dia dicemooh karena “hanya” menjadi ibu rumah tangga. Tidak seperti perempuan itu, yang adalah wanita karier. Hmmm...bahasan lama yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Topik ini menggelitik saya sebagai seorang perempuan yang juga merasakan hidup sebagai perempuan pekerja selama lima tahun lebih. Menggelitik saya juga karena saya dibesarkan oleh ibu yang juga “hanya” memilih menjadi ibu rumah tangga. Membingungkan memang, ketika seorang perempuan yang sudah menikah harus memilih antara menjadi ibu yang bekerja atau menjadi ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
KEMBALI KE ARTIKEL