**
Wanita itu bermata sayu dan berbibir merekah merah jambu. Wanita itu Roselyn. Aku memujanya, lebih dari Tuhanku. Roselyn adalah mawar, sekaligus melati. Roselyn angkuh, suci, tak tersentuh. Roselyn satu-satunya yang kupilih menjadi pendampingku. Musim salju ini, Roselyn menikah denganku.
**
Dimana bercak darah sialan itu? Dibawah bantal, dibalik selimut, diantara ceceran piyama dan celana dalam. Nihil.
**
“Maaf aku mengecewakanmu..” Bibir Roselyn bergetar. “Aku tak pernah sesuci melati, sejak berusia tiga belas. Ayahku merenggutnya dariku..” Ujarnya lirih. Terlambat, darah sudah memenuhi ranjangku. Pisauku berkilat menang. Mata sayu itu menutup, tanpa pernah membuka lagi.