Wonokerso- Ritual Bersih Desa dapat diartikan sebagai wujud rasa syukur masyarakat di sebuah desa atas nikmat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat jawa untuk memberikan sesaji kepada dayang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga di desa tersebut untuk menyumbangkan makanan. Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaannya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkam ada hari-hari tertentu didalam kalender jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.
Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang melaksanakan Ritual Bersih Desa setiap setahun sekali pada Bulan Oktober lebih tepatnya di hari Senin Pon di Bulan Oktober menurut Kalender Jawa. Pada tahun 2023, Desa Wonokerso mengadakan ritual bersih desa pada tanggal 8-9 Oktober 2023 yang dilaksanakan di Punden Desa Wonokerso dan Pendopo Kantor Desa Wonokerso. Kegiatan ini diikuti oleh Perangkat Desa dan seluruh masyarakat Desa Wonokerso dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang Semester 7 Tahun 2023/2024 berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.Â
Biasanya Ritual Bersih Desa di Wonokerso mengadakan pagelaran kesenian, seperti pagelaran Wayang Kulit. Tetapi untuk tahun ini hanya melaksanakan Tirakatan atau doa yang diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Wonokerso dan dilanjutkan slametan (genduri). Ritual Bersih Desa Wonokerso pada tahun ini terdapat beberapa proses kegiatan yang meliputi pengumpulan makanan, berdoa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama lokal dan membagikan makanan yang sudah didoakan.
Adapun rangkaian acara yang dilaksanakan adalah pada hari Minggu, 8 Oktober 2023 jam 15.00 WIB diawali slametan di Punden Desa Wonokerso bersama perangkat desa Wonokerso dan masyarakat sekitar desa Wonokerso yang diawali pageran dan pemasangan sesaji  (cukbakal) yang dipimpin oleh Juru Kunci Desa Wonokerso diikuti dengan doa yang dipimpin oleh warga yang bertugas dilanjutkan membungkus makanan yang telah disediakan oleh perangkat desa. Setelah itu dilanjutkan pada keesokan harinya pada hari Senin, 9 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB setiap rumah atau masyarakat membawa makanan ke Punden untuk berdoa bersama.Â
Mereka juga melanjutkan dengan saling tukar menukar makanan yang telah dibawa oleh masyarakat atau lebih dikenal dengan Barikan, dan acara ini kemudian dilanjutkan melakukan doa bersama di Pendopo Desa Wonokerso yang dipimpin oleh Kepala Desa Wonokerso dan dilanjutkan oleh Juru Kunci Desa Wonokerso untuk memberikan petuah atau wejangan kepada masyarakat Wonokerso. Acara ini ditutup dengan mengambil makanan dan jajanan pasar yang terdapat pada gunungan, dalam gunungan ini berisi berbagai makanan hasil bumi yang disusun menyerupai gunungan.Â
Gunungan yang ada di pendopo desa Wonokerso terdapat 2 gunungan, namun gunungan yang boleh untuk diperebutkan oleh masyarakat Wonokeroso di pendopo hanya satu gunungan bumi yang berisi sayur-sayuran dan buah-buahan, dan untuk gunungan yang satunya masih ditinggal di Pendopo Desa Wonokerso, Gunungan ini boleh diambil besok hari pada hari Selasa pukul 08.00 WIB. Perebutan gunungan ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan.