Mungkin sebagian orang pernah mendengar tentang "
Toxic Positivity". Bahkan mungkin tidak hanya mendengarnya tetapi merasakannya secara langsung. Toxic positivity adalah kondisi ketika seseorang menuntut diri sendiri atau orang lain untuk selalu bersikap positif sehingga mereka secara terpaksa menolak emosi negatif. Seperti yang kita ketahui, ketika kita sedang di posisi atau keadaan yang benar-benar rendah, tentunya kita membutuhkan dukungan atau dorongan dari orang lain. Tetapi sebaliknya, ternyata dukungan penuh kasih mereka terkadang dapat menyakiti kita. Meskipun itu merupakan dukungan positif, mereka akan dengan mudah membuat kita untuk meminimalkan kesedihan dan memendam emosi negatif yang akan menyebabkan kita tidak bisa menggambarkan perasaan atau emosi yang sesungguhnya. Tentunya ini terdengar beracun. Kepositifan beracun sebenarnya dapat membahayakan mereka yang sedang mengalami masa-masa sulit.
KEMBALI KE ARTIKEL