[caption id="attachment_150063" align="aligncenter" width="580" caption="Dalam perjalanan dari Milford Sound ke Te Anau"][/caption] Dulu, sebelum kami tahu asyiknya
road trip (perjalanan darat dengan mobil), rencana kami liburan ke Pulau Selatan Selandia Baru sekedar mengunjungi kota Queenstown dan mengikuti tur dengan bis ke Milford Sound. Rencana kami berubah setelah berpengalaman melakukan
road trip Gold Coast - Sydney. Ternyata keputusan untuk
road trip dengan menyewa mobil menjelajah
South Island terbukti tepat. Keindahan New Zealand tidak hanya ada di objek wisatanya, tapi juga sepanjang perjalanannya. Dengan mengendarai mobil, kita bisa bebas menepi di tengah perjalanan atau berhenti di gardu pandang (
look out) untuk mengabadikan pemandangan indah dengan kamera. Kami hanya punya delapan hari untuk menjelajah Pulau Selatan New Zealand, dimulai dari Queenstown (penerbangan dari Melbourne) dan berakhir di Christchurch (terbang kembali ke Sydney). Selama 8 hari itu kami disuguhi pemandangan beragam, mulai dari jalanan berkelok pinggir danau dengan latar belakang gunung berpuncak salju, bunga-bunga liar di tepi jalan, hamparan peternakan biri-biri, sapi dan kuda, jalan sempit di antara gunung dan lembah serta jalan di antara rimbun hutan. Agar anak-anak (dan terutama sopirnya) tidak terlalu capek, saya membuat
itinerary maksimal 4 jam per hari dalam perjalanan. Berikut adalah rangkuman perjalanan kami menjelajah Pulau Selatan New Zealand:
- Hari ke-1 Queenstown International Airport - Apartemen (7 km) Kami tiba di Queenstown pukul 2 siang waktu setempat, mengambil mobil sewaan di kantor APEX di bandara, kemudian langsung cek in di Apartemen Garden Court. Sore hari kami habiskan dengan jalan-jalan di kota Queenstown. Mobil sewaan yang kami parkir di jalan seberang apartemen
- Hari ke-2 Queenstown - Glenorchy (2x 48 km) Rute ini menyusuri danau Wakatipu menuju Glenorchy, kota kecil di ujung danau. Big A dan Si Ayah sempat berkuda di daerah yang katanya dijadikan salah satu lokasi syuting film
The Lord of The Rings ini. Rute favorit Big A sepanjang 48 km ini dapat ditempuh dalam waktu 1 jam, dengan beberapa perhentian untuk berfoto. Sore hari, kami menempuh rute yang sama kembali ke Queenstown. Big A berkuda di Glenorchy Dalam perjalanan pulang Glenorchy - Queenstown. Difoto dari dalam mobil.
- Hari ke-3 Queenstown - Te Anau (170 km) Cek out dari apartemen, kami melanjutkan perjalanan ke Te Anau, yang merupakan
base camp untuk mengunjungi Milford Sound. Te Anau adalah kota kecil di pinggir danau dengan nama yang sama. Kami menginap dua malam di Te Anau Lakeview Holiday Park. Dalam perjalanan yang ditempuh selama dua setengah jam ini kami disuguhi pemandangan pinggir danau Wakatipu dari arah sebaliknya dan peternakan biri-biri di daerah berbukit. Bunga liar di pinggir danau Wakatipu, difoto dari Kingston Rd Peternakan biri-biri di pinggir jalan Queenstown - Te Anau
- Hari ke-4 Te Anau - Milford Sound (2x 120 km) Perjalanan ke Milford Sound adalah rute terbaik sepanjang pengalaman saya. Di sepanjang perjalanan, saya dibuat ternganga oleh agungnya gunung yang menjulang tepat di depan mata. Kami juga harus melalui Homer Tunnel, terowongan sepanjang 1,27 km yang menembus gunung batu. Meskipun kami kesana ketika musim panas, salju masih bertengger di puncak gunung, dan lelehannya membentuk banyak air terjun kecil di badan gunung. Untuk perjalanan sepanjang 120 km ini kami membutuhkan waktu dua setengah jam termasuk untuk berhenti foto-foto. Sorenya kami kembali melalui jalan yang sama ke Te Anau. Difoto dalam perjalanan Te Anau - Milford Sound Air terjun dr salju yg meleleh. Difoto dari dlm mobil dlm perjalanan Milford Sound - Te Anau
- Hari ke-5 Te Anau - Wanaka via Cardrona (240 km) Setelah mengunjungi Milford Sound, saya tidak yakin bakal menemui pemandangan yang lebih bagus lagi. Tapi nyatanya alam New Zealand kembali mengejutkan kami. Dari Te Anau ke Queenstown, kami melalui rute yang sama dengan hari ke-3. Setelah makan siang di pinggir kota Queenstown, kami melanjutkan perjalanan dengan menaiki bukit menuju Wanaka melalui Cardrona. Pemandangan dari atas bukit begitu mengagumkan, begitu juga pemandangan ketika kami melewati jalan-jalan di antara dua bukit yang ditumbuhi semak-semak unik. Jalan berkelok menuju Cardrona, difoto dari atas bukit
- Hari ke-6 Wanaka - Lake Tekapo via Mt Cook Alpine Salmon Farm (200 km) Dari rute ini kami disuguhi pemandangan berbeda lagi, mulai dari Lindis Pass yang merupakan perbukitan yang ditumbuhi bunga liar berwarna kuning, sejauh mata memandang. Kemudian kami dibuat terheran-heran menyaksikan sungai berair biru
turquoise. Puncak keheranan kami ketika berhenti sejenak di tepi Lake Pukaki: danau luas berair biru dengan latar belakang Mt Cook berselimut salju. Lindis Pass Berhenti sebentar di Lake Pukaki, dalam perjalanan Wanaka - Lake Tekapo
- Hari ke-7 Lake Tekapo - Christchurch (227 km) Jalur ini, meskipun panjang, merupakan jalur yang mudah karena melalui jalan tol (Highway Number 1). Tidak banyak yang istimewa di sepanjang perjalanan selain beberapa peternakan dan kota-kota kecil. Kami berhenti sejenak di Timwald untuk membeli minum, buah dan camilan. Sampai di Christchurch, kami cek in di Motel, kemudian jalan-jalan di sekitar Canterbury Museum.
- Hari ke-8 Christchurch - Christchurch International Airport (11 km) Pagi hari setelah cek out dari motel, kami sempat jalan-jalan di kota Christchurch yang belum pulih sepenuhnya dari gempa Februari 2011. Beberapa objek wisata yang sudah buka dan layak dikunjungi adalah Botanical Garden, Museum Canterbury dan
Punting menyusuri sungai Avon. Setelah makan siang, kami mengembalikan mobil di kantor Apex yang dekat dengan bandara. ~ The Emak Originally posted at
http://www.thetravelingprecils.com
KEMBALI KE ARTIKEL