[caption id="attachment_73374" align="aligncenter" width="500" caption="Pintu gerbang utama stadion ANZ"][/caption]
Sejak dulu saya penasaran banget pengen melihat 'dalemannya' Stadion Utama yang digunakan untuk Olimpiade Sydney sepuluh tahun silam ini. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika mendapat tiket gratis nonton kriket di stadion ANZ ini. Meskipun saya tidak tahu sama sekali tentang kriket. Stadion terbesar yang pernah saya masuki adalah Stadion Mandala Krida di Jogja, waktu itu nonton MI vs Persib. Bisa dibayangkan bagaimana terbengong-bengongnya saya waktu memasuki stadion megah kelas dunia yang berkapasitas 115 ribu orang ini. Kami mempunyai tiket VIP, tempat duduk kami di corporate box. Karena salah masuk gerbang, kami harus memutari setengah stadion (dari luar) untuk menemukan jalan masuk yang benar. Tentu saja tiket VIP masuk melalui pintu utama (harusnya tahu ya...). Lobi stadion dari pintu utama diisi oleh memorabilia atlet-atlet Australia dan juga toko-toko peralatan olahraga. Dari lobi kami menaiki eskalator super cepat menuju corporate box. [caption id="attachment_73376" align="aligncenter" width="300" caption="Sisi dalam stadion difoto dari corporate box"][/caption]
Yang disebut corporate box adalah tempat duduk yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan sponsor, biasanya digunakan untuk menjamu tamu-tamu mereka. Dalam satu box terdapat 16 tempat duduk dan fasilitas lain seperti televisi dan kulkas kecil. Tentu saja tempat duduknya empuk dan nyaman, dan ada tempat untuk menaruh minuman di salah satu lengan kursi. [caption id="attachment_73377" align="aligncenter" width="300" caption="Kembang api sebelum pertandingan dimulai"][/caption] [caption id="attachment_73378" align="aligncenter" width="300" caption="NSW vs QLD"][/caption]
Pertandingan kriket harusnya dimulai pukul tujuh malam, namun ditunda karena hujan. Sambil menunggu lapangan dikeringkan dari hujan, kami menikmati kentang goreng hangat dan ‘cuci mata’ melihat-lihat suasana stadion. Anak saya yang besar sangat terkesan dengan stadion yang besar ini. “Mommy, this is big!” begitu katanya. Jangankan anak saya, saya saja terkagum-kagum. Malam ini, penonton mencapai hampir 30 ribu orang, sepertiga dari kapasitas stadion. Ini merupakan rekor untuk pertandingan tingkat regional. Empat puluh menit kemudian pertandingan dimulai, diawali dengan upacara menyalakan kembang api. Entah mengapa warga Sydney ini begitu terobsesi dengan kembang api. Yang bertanding malam itu adalah tim kriket NSW melawan Queensland. Saya tidak begitu mengerti aturan dalam pertandingan kriket. Memang sejak semula saya hanya ingin melihat stadion dan merasakan gelora semangat para supporter kriket. Dari melihat langsung pertandingan kriket, kira-kira saya bisa cerita sedikit tentang olahraga yang sangat populer di Australia dan Negara persemakmuran lainnya ini. Satu tim kriket beranggotakan 11 orang. Ketika bertanding, satu tim menjadi tukang pukul bola (batsman) dan tim yang lain menjadi yang jaga dan yang melempar bola (bowler). Tujuan pertandingan ini adalah mencetak angka (run) sebanyak-banyaknya sebelum batsman dikeluarkan dari arena. Arena melempar dan memukul bola disebut pitch, yang ukurannya adalah 2,4 x 20 meter. Di area ini, batsman harus berusaha memukul bola dengan bat-nya, dan kemudian lari bolak-balik ke tempat semula. Batsman terus berusaha memukul bola dan mencetak angka sebelum akhirnya dia dikeluarkan oleh tim lawan. Batsman keluar jika pelempar bola (bowler) berhasil melempar bola mengenai wicket (tiga tiang kecil yang dipasang di belakang batsman), atau ketika bola berhasil ditangkap setelah dipukul batsman dan sebelum menyentuh tanah, atau ketika bola sudah kembali ke arena pitch sebelum batsman berhasil kembali dari larinya. Batsman yang bagus, bisa mencetak ratusan angka sekali main, sebelum dia dikeluarkan. Bowler yang bagus, bisa dengan segera melemparkan bolanya ke wicket, dan membuat batsman keluar. Pertandingan kriket dalam bentuk Test bisa berlangsung sampai berhari-hari. Yang saya tonton waktu itu adalah pertandingan twenty-twenty, yang hanya berlangsung dua babak. Wah, ternyata susah menjelaskan tentang kriket. Percaya deh sama saya, kriket itu membosankan. Kami pulang sebelum pertandingan berakhir. Saya, mungkin akan lebih senang menonton kasti. A.K. Baca cerita saya sebelumnya tentang Sydney Olympic Park:
(1)Kok bisa saya menang kuis dengan hadiah bejibun? Ceritanya ada di sini.
(2)Gratisan menonton konser Taylor Swift, ceritanya di sini.
(3)Serunya menonton Serena Williams, ceritanya di sini.
(4) Makan siang di Armory Wharf Cafe, ceritanya di sini.
KEMBALI KE ARTIKEL