Langit pagi itu cerah, aroma tanah basah usai hujan mulai terium, dan deru mesin kereta yang perlahan beranjak dari Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi awal dari perjalanan tak terlupakan saya di libur Natal dan Tahun Baru kemarin. Rangkaian kereta KRL membawa saya melewati hamparan sawah hijau, perbukitan yang megah, stasiun-stasiun lama yang otentik hingga desa-desa kecil yang seolah menyimpan cerita lama. Tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, rute KRL Yogyakarta-Solo yang saya lanjutkan dengan kereta perintis Solo-Wonogiri juga mengajak saya menyelami sejarah Bumi Mataram---tanah yang dulu menjadi pusat kemakmuran dan budaya di Nusantara.
KEMBALI KE ARTIKEL