Matahari terbenam dibalik awan hitam, sore itu obrolan ditemani hujan. “Negara ini telah jauh melakukan reformasi politik tapi belum sedikitpun mereformasi hal-hal yang sangat mendaras di negara ini, yakni reformasi pendidikan,kesehatan dan infrastruktur, menurut saya presiden yang baru harus bisa melakukan reformasi tiga hal yang paling mendasar itu dulu” kata seorang yang baru saya ketahui kemudia bahwa ia merupakan seorang wartawan.
Ternyata seperti demikian jika bekerja menjadi seorang wartawan banyak sekali diskusi, tiga komponen yang ia sebutkan tentang reformasi mendasar untuk Negara ini,itu berdasar diskusi di tempat kerjanya. lalu pandangan yang dibeberkan tetang berita wakil gubernur Jakarta akhir-akhir ini tetang karakaternya serta tentang menerima undangan jamuan makan di rumah mantan presinden wanita pertama di Negara ini, semua bisa didiskusikan dan memiliki muantan politik tersendiri bagi dirinya dan bagi mereka yang mengerti tentang politik…hmm
Saya seperti air hujan mendengar obrolan teman saya dengan temannya itu yang mengalir tanpa tidak tahu harus menepi dimana, begitu deras omongan mengenai perkembangan politik terkini, hingga yang bisa saya simpulkan pada tepian aliran obrolan itu pada pendidikan Negara ini dan calon pemimpinnya.
Iyaa, pendidikan dan pemimpinlah yang bisa saya bicarakan disini obrolan hari kemarin dan kejadian dihari ini.
Hari ini, seperti memiliki hubungan yang erat dengan hari sebelumnya setelah obrolan sore yang mendung itu. siang tadi, teman saya dan temannya mengajak saya untuk melihat konfrensi pers yang bertajuk 3,000km menyalakan Harapan. Dari judulnya lumayan menarik, ternyata tidak hanya judulnya setelah saya melihat siapa yang mengisi. ternyata dia adalah Anies Baswedan yang ingin melakukan perjalan 3,000km keliling pulau jawa, seorang calon presiden katanya.
Rasanya kata terpikat merupakan satu kata yang bisa menggambarkan perasaan saya saat melihat dan mendengarnya, wajarlah bila Anies Baswedan ingin melakukan perjalanan 3,000 km menyalakan harapan, ia ingin keliling pulau Jawa ingin menyalakan harapan sambil membawa kotak harapan untuk mendengar aspirasi orang-orang yang ia temui.
Lalu hal yang paling menarik lagi ialah mengenai logikanya tentang pemimpin. menarik, pemimpin bukanlah manusia setengah dewa yang bisa menyelesaikan masalah di Negara yang luas ini seorang diri, yang ia tawarkan ialah ia ingin menginspirasi semua masyarakat di Indonesia ini untuk turun tangan menyelesaikan masalah yang ada.
Setidaknya kata-kata itu dari sekian banyak hal yang membuat saya terpikat dengan Anies Baswedan, mau turun tangan,, hmmm boleh saja saya akan turun tangan, setidaknya perjalanan yang akan dilakukan keliling pulau jawa 3,000 km menyalakan harapan, sayalah orang yang pertama turun tangan.
jika nanti kotak harapan itu bisa saya isi maka saya akanisi dengan “Negara ini harus mereformasi pendidikan,kesehatan dan infrastruktur.” Rasa-rasanya baru sore ini saya melihat matahari senja di Desembert pada akhir tahun ini.