Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Jangan Vote Komodo

20 Oktober 2011   10:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:43 1340 1
Tinggal 22 hari lagi, begitu pesan di laman http://www.new7wonders.com/ . 11 November 2011 menjadi titik pengumuman pemenang.  Gerakan mengajak warga negeri ini untuk memberikan dukungan melalui SMS pun kian kerap terbaca di berbagai media sosial. Di sela itu, mulailah tampil sebuah berita,  Inilah Aneka Biaya yang Diminta New7Wonders dari Maladewa. Sebuah berita yang serupa juga hadir dari Minivan News. Keberatan Indonesia sebenarnya juga pernah dilakukan sebelumnya. Maka menjadi penting untuk berpikir ulang sebelum memberikan dukungan untuk Komodo menjadi New7Wonders. Dan ketika membaca laman Global Voting Participant Programme, tidak tercantum Indonesia. UNESCO, sebuah badan PBB yang mengurusi warisan budaya dunia, secara tegas telah menyatakan tidak terlibat dalam kampanye New7Wonders. Taman Nasional Komodo telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia sejak tahun 1991. Artinya kita tak perlu sibuk dengan New7Wonders of Nature untuk menjadikan Kepulauan Komodo sebagai bagian penting dari dunia. Di luar kontroversi New7Wonders, Pulau Komodo menyimpan sejarah yang dihilangkan. Ada banyak yang menjadi tiada di kepulauan Komodo sejak kawasan tersebut menjadi taman nasional. Termasuk tidak jelasnya hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dephut terhadap perusahaan yang mengelola pariwisata di Kepulauan Komodo. Untuk pengetahuan, PT Putri Naga Komodo dimiliki oleh The Nature Conservancy, Global Enviroment Facility dan International Finance Corporation. Putri Naga Komodo sendiri sebenarnya adalah sebuah cerita legenda dari warga Kepulauan Komodo. Kebudayaan Komodo sangat terancam keberadaannya. Ada banyak ceceran cerita tentang Kepulauan Komodo ini, diawal saat menjadi taman nasional. Akhirnya, marilah kita berpikir ulang untuk menempatkan Komodo dan Kepulauan Komodo sebagai New7Wonders of Nature. Bila senyatanya Kepulauan Komodo telah menjadi Situs Warisan Dunia, mengapa terlalu khawatir dengan tidak masuknya Kepulauan Komodo sebagai bagian dari sebuah program yang sudah senyatanya tidak merupakan bagian dari kegiatan lembaga dunia yang formal. Pendukung SMS Komodo, tetaplah mendukung Kepulauan Komodo, komodo  dan warganya, agar tetap dapat mengembangkan budaya kehidupannya dan menjadi bagian yang penting dari negeri ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun