Cita-cita anak tidak pernah sederhana. Apa yang mereka cita-citakan pasti ada latarnya. Yang ingin jadi guru, sangat mungkin karena guru sekolahnya sangat menyenangkan hingga si anak mengidolakannya. Yang ingin jadi pembalap, bisa jadi karena ayahnya suka nonton F1 dan mengajak si anak nonton. Jadilah ia kepingin ikut berlaga sebagai pembalap. Atau bisa juga karena punya pengalaman yang membekas di ingatan—seperti anak saya yang pernah ke dokter gigi—si anak jadi bercita-cita menjadi dokter juga.
KEMBALI KE ARTIKEL