Bila dihitung mundur, tepat 160 tahun yang lalu, lahirlah seorang anak bernama Mahyuddin. Dia adalah putra Dt. Bandaharo Pitopang dari Rumah Gadang Silungkang. Ibunya bersuku Dalimo Singkek, sehingga dia adalah penyambut sako dari ninik mamaknya, Dt. Sutan Maharaja Besar yang dibunuh oleh orang Paderi karena mempertahankan “yang sebatang adat”.
KEMBALI KE ARTIKEL