Serius Melakukan Pendidikan Kader
Â
Hanya sedikit partai politik yang memiki konsep membentuk kader dari dasar. Kebanyakan pendidikan kader dilakukan setelah mereka menjadi seorang anggota legislatif atau jabatan publik lainnya. Ideologi partai dan batasan norma hukum yang ada sering kali dilanggar oleh kadernya sendiri. Menelisik dari problematika tersebut, AHY pada 2018 yang pada saat itu masih menjabat sebagai komandan KOGASMA (Komando Satuan Tugas Bersama) Pemenangan Pemilu 2019 untuk Partai Demokrat membentuk Pendidikan Akademi Demokrat. Akademi Demokrat dibentuk sebagai langkah awal transformasi Partai Demokrat menjadi Smart Party yang berasaskan Nasionalis-Religius dengan pendidikan profesional dan merit system.
Akademi Demokrat
Akademi Demokrat adalah sekolah pejuang, patriot, dan kader pemimpin bangsa. Akademi Demokrat adalah bagian dari pendidikan politik dan cara Partai Demokrat dalam melakukan transformasi kepartaian ke arah yang lebih baik. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul menggunakan sistem Tri Pola Dasar, yaitu pelatihan secara fisik, mental, dan intelektual. Pendidikan ini gratis, tidak dikenakan biaya untuk para siswa-siswinya. Kualitas siswa Akademi Demokrat ini sangat diperhatikan mulai dari tahap penerimaan yang persyaratannya harus lulusan S1 dan memiliki IPK minimal 3.00, berbadan sehat, bugar dan memiliki mental yang baik. Selain itu ketika selama masa pembelajaran, siswa tersebut diberikan kurikulum yang selaras dengan harapan rakyat terhadap kader partai politik yang salah satunya adalah pendidikan anti korupsi. Setelah lulus dari pendidikan mereka ditugaskan sebagai Tenaga Ahli mendampingi anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat, merekalah benteng dan pengingat anggota DPR-RI agar tetap tegak lurus pada ideologi partai dan norma hukum yang berlaku.