Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Udara Kosong

17 Januari 2014   22:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 19 0
siapa yang melolong-lolong
memekikkan kepedihan ke udara kosong
siapa pun jadi terlongong-longong
tahu harapannya melompong

(apabila menjawab segan
sebaiknya jangan)

karena dia tahu hanya tak paham
kenapa dadanya berdentam-dentam
dan tangisnya tak pernah redam
sekalipun pelipur hati membelam

yang dibutuhkan sedikit kasih sayang
setelah sekian lama terlunta-lunta terbuang
yang dimintanya bukanlah cinta membara
sedikit pelebur kejenuhan yang mendera

haruskah prahara pilunyanya sesedih itu
karena satu-satu hati yang dimilikinya
telah dia berikan hanya untukmu
jika kau tak sudi menyingkir saja darinya

biarkan lolongannya merobek tabir malam
biarkan ia sendirian menerobos kelam
telah lama ia pendam dendamnya
terdiam dalam kerinduan yang sia-sia

siapa yang akan menolong
dalam penderitaanya terus memberondong
siapa yang tak terbengong-bengong
kesusahan begitu gencar menodong

bekasi 28 desember 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun