Mungkin pertanyaan ini lah yang kini kerap kali muncul dalam benak para korban Erupsi Gunung Semeru. Bagaimana tidak semburan awan panas yang datang Sabtu (4/12), membuat rumah mereka porak poranda.
Tak ada lagi tempat untuk berkumpul lagi bersama keluarga. Tak ada lagi tempat untuk berlindung dari dinginnya malam dan teriknya siang. Saat ini mereka hanya bisa bertahan di bawah tenda pengungsian dan tak tahu harus melanjutkan hidup di mana.