Secara mental jelas ayah saya begitu sangat terpukul. Terpukul tidak hanya karena keadaan ekonomi yang tiba-tiba saja terjun bebas, namun juga merasa sangat kecewa pada payung hukum yang seharusnya memberikan keadilan padanya dan mengungkap kebenaran malah memukulnya jatuh terjerembab. Kurang apa coba, hidup berusaha pada jalan benar, kejujuran sebagai pedoman hidup, tapi kenyataan yang ada ayah teraniaya oleh keadilan yang hanya bisa memenangkan pada mereka yang memiliki lembaran uang tebal. Namun ayah begitu kuat, semakin tersakiti semakin memasrahkan semuanya pada Tuhan. Mungkin kalau tidak kuat ayah sudah masuk rumah sakit jiwa!